dc.description.abstract | Latihan militer bersama (Latma) Indopura merupakan implementasi kerja sama militer dalam ranah latihan militer bersama antara Indonesia dan Singapura, yang telah dilaksanakan sejak tahun 1970-an. Dalam kegiatan latihan militer bersama tersebut, personel militer di ketiga matra (darat, laut, dan udara) dari kedua negara saling bertukar pengetahuan terkait operasi militer di matra masing-masing. Singapura merupakan negara tetangga Indonesia, yang memiliki pesawat tanker (umumnya digunakan untuk keperluan penyerangan) lebih banyak dibanding Indonesia, dan memiliki anggaran pertahanan negara lebih besar daripada
Indonesia. Dilihat dari teori sumber ancaman, hal tersebut menunjukkan bahwa posisi Singapura berpotensi menghadirkan rasa terancam bagi Indonesia. Meskipun demikian, Indonesia masih terus melangsungkan latihan militer bersama dengan Singapura. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu dengan cara analisis deskriptif terhadap data primer dan sekunder yang
didapatkan melalui wawancara dan studi literatur terkait Latma Indopura yang dilaksanakan pada kurun waktu 2016-2023. Peneliti menggunakan konsep kepentingan nasional untuk melihat kepentingan dan risiko Indonesia dalam pelaksanaan latihan militer bersama dengan Singapura. Didapatkan hasil bahwa hal yang mendasari Indonesia untuk terus melakukan kerja sama militer dengan Singapura adalah terjaminnya keamanan nasional berupa terjaganya kedaulatan negara dari potensi serangan yang dapat diberikan oleh Singapura. Sedangkan, risiko yang didapatkan Indonesia setelah melakukan latihan militer bersama dengan Singapura adalah terancamnya kedaulatan negara Indonesia karena mengundang pihak yang berpotensi menghadirkan ancaman ke wilayah teritorinya, dan pengetahuan Singapura terkait kapasitas personel serta alutsista militer Indonesia menjadi terbuka, dan hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh Singapura untuk lebih menguatkan kapasitas militer negaranya untuk kemudian memberikan ancaman nyata kepada Indonesia. | en_US |