Studi Pengaruh Solar Reflektor Terhadap Kinerja Panel Surya dengan Variasi Sudut dan Jenis Material Reflektor
Abstract
Indonesia memiliki iklim tropis dengan
penyinaran matahari selama 9 jam perharinya.
Namun, pada musim hujan intensitas cahaya
matahari menurun secara signifikan sehingga
penyerapan sinar matahari oleh panel surya
kurang optimal. Oleh karena itu, diperlukan
solusi untuk memanfaatkan penyinaran
matahari secara optimal guna meningkatkan
tegangan dan daya panel surya, salah satunya
menggunakan komponen pemantul cahaya
(reflektor). Penelitian ini menguji 6 kondisi
untuk mengetahui sudut yang lebih optimal
dalam meningkatkan daya keluaran panel surya,
yaitu sudut 30°, 45° dan 60° . Setiap kondisi
pengujian terdapat 3 panel surya yaitu, tanpa
reflektor, dengan reflektor mylar film sheet dan
dengan reflektor aluminium foil, serta variasi
jumlah sisi reflektor sebanyak 4 sisi dan 2 sisi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa material
reflektor alumminium foil lebih optimal dalam
memantulkan cahaya matahari, baik dalam
kondisi terik maupun tertutup awan,
dibandingkan dengan material reflektor mylar
film sheet. Jumlah reflektor yang lebih optimal
digunakan adalah 2 sisi daripada 4 sisi, karena
reflektor 4 sisi menghasilkan shadding yang lebih
banyak dan menghalangi sinar matahari yang
ingin masuk ke are panel surya. Suhu panel
surya berturut-turut dengan nilai tertinggi
adalah panel surya dengan reflektor aluminium
foil, mylar film, dan tanpa reflektor. Hal ini
sejalan dengan nilai iradiasi yang lebih besar
pada reflektor aluminium foil. Semakin banyak
iradiasi yang sampai ke permukaan panel surya,
maka akan semakin panas. Reflektor 2 sisi
unggul pada sudut 60°, 30° dan 45° dengan daya
rata-rata yang dihasilkan berturut-turut sebesar
24.2407 watt, 17.16026 watt, dan 10.15195 watt.
Sedangkan dengan jumlah reflektor 4 sisi pada
sudut 30°, 45° dan 60° dengan daya rata-rata
yang dihasilkan berturut-turut sebesar 14.91535
watt, 8.53808 watt, dan 3.32266 watt.