Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorDwi Ananda, Dalila
dc.date.accessioned2024-08-07T15:06:04Z
dc.date.available2024-08-07T15:06:04Z
dc.date.issued2024-08-01
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/12154
dc.description.abstractDalila Dwi Ananda. 106120034. Studi Feminisme Kritis pada Film Barbie 2023 (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce pada Film Barbie 2023) Penelitian ini membahas tentang representasi feminisme pada film. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana feminisme direpresentasikan dalam film “Barbie 2023” melalui 3 unit penelitian mengenai unsur naratif film yang diidentifikasi dari 13 scene dalam film. Penelitian ini dilandasi oleh paradigma kritis dalam rangka menjawab permasalahan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik analisis isi yaitu dengan pengidentifikasian langsung melalui media yang dipilih untuk diteliti, yaitu media massa film “Barbie 2023”. Unit penelitian yang akan ditinjau untuk menghasilkan representasi feminisme dilakukan melalui 3 Unsur Naratif Film (Latar Cerita, Plot, dan Tokoh) menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanders Peirce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar cerita set on studio, plot konflik, dan tokoh protagonis dominan digunakan dalam merepresentasikan feminisme. Feminisme yang dihasilkan pada tiap unit penelitian didapatkan peneliti melalui 8 aliran feminisme yang didasarkan pada perbedaan tiap agenda feminismenya, diantaranya; aliran feminisme eksistensialis, aliran feminisme liberal, aliran feminisme radikal kultural, aliran feminisme marxis-sosialis, aliran feminisme gender, aliran feminisme psikoanalisis, aliran feminisme global, dan aliran feminisme posmodern. Teori yang digunakan untuk melakukan pendekatan adalah Teori Feminist Standpoint yang dipelopori oleh Nancy C.M Hartstock untuk menghasilkan kritik kelompok tidak berkuasa kepada kelompok berkuasa, diantaranya: penggeseran peran domestik perempuan, diversitas profesi perempuan, keberagaman konformitas gender perempuan, perlawanan terhadap konsep male gaze, kepedulian dalam bentuk solidaritas antara perempuan, perlawanan terhadap dominasi patriarki, dan pemaknaan motherhood bagi seorang perempuan. Selanjutnya kritik yang didapatkan untuk ideologi feminisme yang ditampilkan adalah kritik terhadap supremasi kulit putih, kritik terhadap tingkatan privilege perempuan dari kelas dan ras, kritik komodifikasi industri pornografi, dan kritik pada kapitalisme industri kecantikan yang memanfaatkan perasaan insecure perempuan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherDalila Dwi Anandaen_US
dc.subjectAbstraken_US
dc.subjectStudi Feminisme Kritis pada Film Barbie 2023 (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce pada Film Barbie 2023)en_US
dc.titleStudi Feminisme Kritis pada Film Barbie 2023 (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce pada Film Barbie 2023)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record