Show simple item record

dc.contributor.authorAtika, Shanaya Dinda
dc.contributor.authorZabrina, M. Rezza
dc.contributor.authorSetyaningsih, Endang
dc.date.accessioned2024-08-08T09:50:30Z
dc.date.available2024-08-08T09:50:30Z
dc.date.issued2024-02-05
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/12206
dc.description.abstractGliserol monostearat atau GMS merupakan senyawa dengan rumus kimia C21H42O4 yang berfungsi sebagai emulsifier pada makanan. GMS ini merupakan produk berfasa solid dan berwarna putih serta tidak berbau dengan sifat penstabil yang baik. GMS sebagai emulsifier dapat membantu pencampuran bahan-bahan pada produksi makanan maupun minuman yang umumnya tidak larut dalam air, salah satu makanan yang membutuhkan GMS pada proses pembuatannya adalah roti. Kebutuhan GMS yang terus meningkat tiap tahunnya dan belum adanya pabrik yang memproduksi GMS di Indonesia menambah peluang yang bagus dalam pendirian pabrik tersebut. Pada proses produksi gliserol monostearat, bahan baku yang digunakan berupa crude gliserol dan asam stearat dengan perbandingan mol sebesar 1,02:1 mol. Katalis yang digunakan berupa katalis NaOH dengan perbandingan massa 7% dari jumlah gliserol yang digunakan. pada produksi roti, sebanyak 1,5% gliserol monostearat dibutuhkan untuk membuat setengah kilogram tepung yang menghasilkan satu kilogram roti. Berdasarkan data produksi roti pada tahun 2022 sebesar 2.051.952 ton roti diproduksi pertahun, maka diperkirakan kebutuhan gliserol monostearat pada tahun tersebut sebesar 30779.28 ton/tahun. Sehingga diperkirakan kebutuhan gliserol monostearat pada tahun 2025 adalah 35.000 ton/tahun yang merupakan kapasitas produksi GMS pada pabrik ini.Pabrik ini direncanakan berdiri pada tahun 2025 yang berlokasi di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur dengan luas sebesar 4,5 hektar dan dengan jumlah pekerja 171 pekerja. Evaluasi ekomoni dilakukan dan menghasilkan biaya modal awal sebesar Rp. 1.390.635.105.080,66 dengan pendapatan bersih pertahun sebesar Rp. 291.085.457.218,29. Persentase ROI atau pengembalian modal awal yang didapatkan dari kapasitas produksi 100% adalah sebesar 21% setelah pajak, dan waktu POT atau waktu balik modal adalah setelah 5 tahun. Selain itu, persentase BEP atau titik dimana penghasilan yang didapatkan hanya mencapai balik modal tanpa untung adalah 14% dan persentase SP atau titik dimana penghasilan bernilai minimum sehingga menyebabkan kerugian adalah 4%. Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi tersebut, dapat dikatakan bahwa pabrik gliserol monostearat dengan kapasitas produksi 35000 ton/tahun sudah layak untuk didirikan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectAsam Stearat, Gliserol Monostearat, NaOHen_US
dc.titlePRARANCANGAN PABRIK GLISEROL MONOSTEARAT DARI GLISEROL PRODUK SAMPING SINTESIS BIODIESEL DENGAN KAPASITAS 35.000 TON/TAHUNen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record