dc.description.abstract | .Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kerusakan pada motor induksi 3 fasa dengan daya 75 kWyang digunakan pada mesin Central DustdiPT. Djarum Oasis Kretek Factory Kudus menggunakan metode pengukuran getaran mekanis. Motor induksi merupakan komponen vital dalam sistem produksi, dan kerusakannya dapat menyebabkan gangguan signifikan pada operasional pabrik. Central Dustatau Dust Collectoradalah peralatan pembersih udara yang dirancang untuk meningkatkan kualitas udara komersial atau industri dengan menyaring sumber-sumber polutan dan partikel padat hasil industri untuk meminimalisir polusi udara. Deteksi dini kerusakan melalui analisis getaran mekanis menjadi krusial. Data getaran dikumpulkan menggunakan sensor akselerometer yang ditempatkan pada titik-titik kritis motor, lalu diolah menggunakan perangkat lunak analisis getaran untuk mengidentifikasi frekuensi dan amplitudo getaran yang mencurigakan. Pengukuran yang dihasilkan adalah pengukuran diskret yang menghasilkan spektrum frekuensi, dari spektrum frekuensi dapat di presentasikan menjadi Time Wave Form.Kemudian, dari hasil pengukuran overall vibrationdapat di gunakan untuk mengetahuiseverity score RMS.Hasil analisis overall vibrationdapat nilai getaran per titik dan axis untuk mengetahui nilai RMSdan kondisi mesin.Analisis spektrum frekuensi mengungkapkan adanya ketidakseimbangan rotor dan kerusakan bantalan sebagai penyebabutama getaran abnormal. Studi ini juga mengevaluasi efektivitas metode pengukuran getaran dalam diagnosis kondisi mesin, serta memberikan rekomendasi untuk implementasi program pemeliharaan prediktif yang lebih efisien. Dalam penelitian ini dilakukan analisis penyebab kerusakan pada motor induksi dengan melihat frekuensi spektrum sebelum dan setelah terjadinya kerusakan. Setelah data kerusakan diperoleh, dilakukan proses balancing dan replacement bearing, yang menunjukkan kerusakan berupa ketidakseimbangandan keausan bantalan. Motor induksi menunjukkan kecenderungan nilai RMSyang lebih tinggi dari nilai normal, mengindikasikan getaran yang berpotensi merusak mesin pada order1x di semua sumbu (axial, radial, dan tangential), menunjukkan adanya ketidakseimbangan. Nilai RMSyang lebih tinggi lagi menunjukkan getaran pada order1x dan order4x pada axis tangential location 1(Free End Ball Bearing), mengindikasikan kerusakan pada bearing. Pengukuran getaran sebelum tindakan predictive maintenance menunjukkan nilai awal velocity RMSsebesar 17.96 mm/s pada axis axial lokasi 1 dan 2. Setelah dilakukan rebalancing dan pengukuran getaran kedua, nilai getaran adalah 4.53 mm/s dan 3.96 mm/s masing-masing di lokasi 1 dan 2. Setelah penggantian bearing, nilai getaran pada axis tangential location 1dan 2 berada pada nilai kurang dari 1.5 mm/s, sesuai dengan kondisi after commissioning | en_US |