dc.description.abstract | Pembangunan yang masif dapat menyebabkan perubahan tutupan lahan, seperti pembangunan IKN di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Salah satu DAS yang terkena pembangunan ini adalah DAS Sanggai. Penelitian ini bertujuan menghitung perubahan nilai koefisien limpasan ekuivalen (C) dengan memanfaatkan citra Landsat menggunakan metode indeks NDVI, NDBI dan MNDWI. Penelitian dilakukan dengan memilih salah satu metode indeks yang akan digunakan dalam menghitung nilai C. Peta tutupan lahan dari masing – masing metode akan diuji validitas menggunakan metode Receiver Operating Characteristics (ROC). Hasil penelitian memberikan informasi bahwa metode indeks spektral memiliki kelemahan masing – masing, yakni hanya dapat menangkap objek permukaan bumi berdasarkan fungsi gelombang spektralnya. Metode NDVI, NDBI dan MNDWI secara berturut – turut cocok untuk menangkap informasi vegetasi, lahan terbangun dan perairan. Namun, berdasarkan pengujian juga masih terdapat nilai indeks yang sama untuk tutupan lahan berbeda, sehingga peta tutupan lahan DAS Sanggai masih kurang direkomendasikan untuk digunakan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya tidak tersedianya rekaman citra Landsat dan Google Earth Pro di waktu yang sama, ketebalan atmosfer pada citra, kelemahan gelombang spektral dalam menangkap objek di permukaan bumi secara detail. Adapun nilai C didasarkan pada metode MNDWI karena cenderung mengalami trend naik dari waktu ke waktu. Pada tahun 2001, 2004, 2014, 2019 dan 2024 diperoleh nilai koefisien limpasan ekuivalen secara berturut – turut sebesar 0.2538, 0.3377, 0.3593, 0.3750 dan 0.4733. | en_US |