dc.description.abstract | Industri minyak dan gas alam menghasilkan limbah cair berupa kandungan minyak dan lemak yang perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke laut. kandungan minyak dan lemak berasal dari pembilasan peralatan pelumasan atau perbaikan mesin di area kilang. Kandungan minyak dan lemak harus berada di bawah standar baku mutu agar limbah cair aman ketika dibuang ke laut, sehingga kelestarian lingkungan di perairan terjaga. Oleh karena itu, sistem pengolahan limbah cair pada industri minyak dan gas alam diperlukan. Pengolahan limbah cair pada PT Badak NGL Bontang memiliki tiga tahap pengolahan, yaitu primary treatment berupa CPI Separator yang berfungsi untuk memisahkan kandungan minyak lemak dengan air, dilanjutkan dengan secondary treatment berupa aeration basin, dan terakhir adalah clarifier sebagai tertiary treatment. Evaluasi pada pengolahan limbah cair industri di PT Badak NGL perlu dilakukan untuk memastikan bahwa kerja unit pengolahan limbah cair berjalan sesuai dengan standar dan regulasi yang berlaku. Evaluasi pada kerja praktik ini dilakukan terhadap unit aeration basin untuk mengetahui kemampuan aeration basin dalam mendegradasi kandungan minyak dan lemak. Evaluasi juga dilakukan untuk memastikan bahwa unit dapat bekerja dengan baik dalam proses pengolahan limbah cair, sehingga tidak ada limbah yang berbahaya dan berdampak negatif terhadap kerja unit setelahnya. Parameter yang diperhatikan meliputi COD, MLSS, kadar minyak lemak pada inlet dan outlet unit, dan jenis mikroorganisme yang tersedia. Kemudian, kondisi aktual pada sistem pengolahan limbah cair minyak dan gas alam di PT Badak NGL Bontang dibandingkan dengan studi literatur untuk mengetahui kondisi optimum unit aeration basin agar dapat mendegradasi kandungan minyak dan lemak | en_US |