dc.description.abstract | Meningkatnya kebutuhan energi listrik menghadirkan berbagai tantangan bagi sistem tegangan tinggi, khususnya pada transformator yang menjadi bagian penting dalam jaringan listrik. Beban transformator di Indonesia umumnya melebihi 50%, dan pada kondisi tertentu dapat mencapai di atas 90%. Permasalahan pada transformator umumnya bersumber dari kegagalan isolasi minyak transformator, yang dipicu oleh penurunan nilai tegangan tembus. Beberapa faktor yang dapat menurunkan tegangan tembus, seperti perubahan suhu dan kontaminasi air. Minyak transformator selalu terpapar beban medan listrik dan beban termal yang dihasilkan oleh belitan dan inti transformator selama beroperasi. Pada tugas akhir ini dilakukan pengujian minyak trafo menggunakan metode breakdown voltage untuk melihat parameter water content, densitas, dan viskositas. Dari hasil pengujian, tegangan Tembus Pada Minyak Transformator bekas yang terkontaminan partikel padat akan semakin bagus seiring dengan kenaikan suhu dan semakin kecil ukuran filter yang digunakan, namun pada penelitian kali ini ketika menggunakan suhu 125℃ tegangan tembus menjadi lebih rendah dibandingkan 105℃. Tegangan Tembus pada minyak trafo yang sudah dilakukan beberapa treatment, didapatkan Treatment terbaik yaitu Ketika minyak tersebut dilakukan filterisasi dengan ukuran 0.45 mikron dan pemanasan dengan suhu 105℃ dengan nilai tegangan tembus 39.52 kV. Kekuatan Dielektrik minyak tersebut akan semakin kuat seiring dengan penurunannya kontaminan air pada minyak. Viskositas Pada minyak transformator yang telah dilakukan filterisasi dan pemanasan menjadi lebih baik dari minyak yang belum di lakukan treatment | en_US |