Kajian Kondisi Pantai Tanjung Lesung Akibat Pengaruh Kenaikan Muka Air Laut Berdasarkan Pemodelan Hidrodinamika Menggunakan Delft3D
Abstract
Delft3D merupakan perangkat numerik dalam peninjauan karakterisasi kawasan pesisir dan lepas pantai. Penelitian ini membahas tentang karakteristik hidrodinamika yang terbentuk di Pantai Tanjung Lesung akibat pengaruh kenaikan muka air laut tahun 2045 dan 2100 terhadap kondisi eksisting 2024. Kenaikan muka air laut adalah fenomena alam yang secara alami akan terus terjadi, namun besarnya ditentukan secara kompleks pula atas kondisi antropogenik dari waktu ke waktu. Melalui pengolahan data sekunder secara tepat, pemodelan dalam penelitian ini menghasilkan kondisi domain lapangan yang baik dalam mengidentifikasi bangkitan gelombang yang terbentuk. Hal ini ditandai dengan nilai determinan, NSE, dan WI yang mendekati 1 serta nilai MAPE, RMSE, dan RSR yang mendekati 0. Tinggi gelombang yang digunakan adalah 6,7 m dan 7,2 m dengan nilai kenaikan muka air laut yang digunakan adalah 0,285±0,21 cm/tahun. Berdasarkan hasil pemodelan diperoleh bahwa kenaikan muka air laut menyebabkan pergeseran garis pantai. Elevasi dan kecepatan air laut akibat fenomena ini tidak mengalami perubahan yang cukup signifikan, namun dapat menginundasi kawasan pesisir hingga sekitar 33,2 m atau menghilangkan foreshore pada sebagian area pesisir. Secara rerata maksimal, inundasi yang terbentuk di pesisir Pantai Tanjung Lesung terhitung terhadap posisi garis Pantai eksisting tahun 2024, besar inundasi yang terbentuk mengalami peningkatan hingga mencapai 8 ha. Adapun untuk pergerakan aliran terbentuk dari barat-barat laut mengikuti arah angin dominan untuk bergerak masuk menuju pesisir, hingga akhirnya berbelok menuju arah barat daya. Hal ini disebabkan oleh adanya transformasi gelombang yang dipengaruhi oleh batimetri dan kondisi iklim seperti termoklin di Selat Sunda. Atas kondisi ini, peneliti memberikan tiga rekomendasi upaya penanggulangan bencana yaitu pembaharuan peraturan tentang perencanaan tata guna wilayah pesisir, penanaman mangrove, dan pembangunan submerged breakwater agar dapat mempertahankan eksistensi Pantai Tanjung Lesung di masa yang akan datang.