Show simple item record

dc.contributor.authorMORTIANO, DICKY JUDSON
dc.date.accessioned2024-08-09T06:34:38Z
dc.date.available2024-08-09T06:34:38Z
dc.date.issued2024-08-01
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/12250
dc.description.abstractPerubahan tata guna lahan yang terjadi secara terus menerus dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan perubahan fungsi lahan, seperti Pembangunan IKN di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Salah satu DAS yang terkena pembangunan ini adalah DAS Sanggai. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai debit banjir menggunakan metode Nakayasu yang dipengaruhi oleh nilai koefisien limpasan (C) akibat perubahan tata guna lahan dan menganalisis terjadinya genangan serta divisualisasikan menggunakan software HEC – RAS 2D. Hasil dari penelitian memberikan informasi bahwa DAS Sanggai memiliki 3 sub-DAS yang masing – masing sub-DAS memiliki satu sungai utama. Adapun luas sub-DAS 1, sub-DAS 2 dan sub-DAS 3 berturut – turut sebesar 0.221 km2, 21.27 km2 dan 13.02 km2. Namun, Sub-DAS yang terkena oleh pembangunan IKN merupakan sub-DAS 2 dengan panjang sungai 2 sebesar 7.40 km dan sungai 1 serta sungai 3 memiliki masing-masing panjang sungai secara berturut – turut sebesar 0.86 km dan 5.29 km. Masing – masing sub-DAS memiliki nilai debit maksimum yang cenderung meningkat akibat perubahan tata guna lahan. Adapun perubahan tata guna lahan dapat mempengaruhi peningkatan nilai debit maksimum pada sub-DAS 1 tahun 2001, 2004, 2014, 2019 dan 2023 secara berturut – turut sebesar 0.830 m3/detik, 0.840 m3/detik, 0.813 m3/detik, 0.810 m3/detik dan 0.837 m3/detik. Pada sub-DAS 2 secara berturut – turut sebesar 66.83 m3/detik, 61.29 m3/detik, 63.94 m3/detik, 70.45 m3/detik dan 78.03 m3/detik. Pada sub-DAS 3 meningkat secara turut – berturut sebesar 36.72 m3/detik, 48.51 m3/detik, 51.55 m3/detik, 53.76 m3/detik dan 67.56 m3/detik. Peningkatan debit tersebut akan mempengaruhi luas genangan juga mengalami peningkatan pada setiap sub-DAS. Adapun peningkatan luas genangan pada DAS Sanggai tahun 2001, 2004, 2014, 2019 dan 2023 secara berturut – turut sebesar 0.324 km2, 0.374 km2, 0.394 km2, 0.416 km2 dan 0.480 km2 dan 0.830 m3/detik, 0.840 m3/detik, 0.813 m3/detik, 0.810 m3/detik dan 0.837 m3/detik. Pada sub-DAS 2 secara berturut – turut sebesar 66.83 m3/detik, 61.29 m3/detik, 63.94 m3/detik, 70.45 m3/detik dan 78.03 m3/detik. Pada sub-DAS 3 meningkat secara turut – berturut sebesar 36.72 m3/detik, 48.51 m3/detik, 51.55 m3/detik, 53.76 m3/detik dan 67.56 m3/detik. Dari peningkatan luas genangan tersebut, wilayah pembangunan IKN yang mengenai sub-DAS 2 aman terhadap banjir karena genangan maksimum yang terjadi pada DAS Sanggai berada pada sub-DAS 3.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS PERTAMINAen_US
dc.subjectDAS Sanggai, Koefisien Limpasan, Debit Banjir dan Luas Genanganen_US
dc.titleANALISIS LUAS GENANGAN AKIBAT PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) SANGGAI DI KECAMATAN SEPAKU, PENAJAM PASER UTARA, KALIMANTAN TIMURen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record