HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL DAN EKONOMI DALAM PENENTUAN JUMLAH ANAK PADA PEREMPUAN DI INDONESIA

Abstract

Aspek kependudukan merupakan hal paling mendasar dalam pembangunan yang dimana penduduk merupakan pelaku dan sasaran pembangunan sekaligus yang menikmati hasil pembangunan. Berdasarkan data yang bersumber dari BPS dilihat bahwa trend pertumbuhan penduduk Indonesia meningkat tiap tahunnya. Salah satu yang mempengaruhi laju pertumbuhan penduduk adalah trend fertilitas yang dimana dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk demografi maupun non-demografi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis probabilitas faktor sosial dan ekonomi dalam penentuan jumlah anak pada perempuan di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data cross section yang bersumber dari Demographic and Health Surveys (DHS) 2017. Penelitian ini menggunakan metode regresi logit dengan jumlah observasi sebanyak 29.531. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah jumlah total anak hidup yang dilahirkan berjumlah dua atau lebih dari dua serta variabel independennya adalah tingkat pendidikan perempuan dan pasangan, status pernikahan, wilayah tempat tinggal dan kekayaan. Hasil estimasi logit menunjukkan bahwa variabel seperti tempat tinggal, kekayaan, dan tingkat pendidikan perempuan secara signifikan mempengaruhi jumlah anak yang dilahirkan namun menurunkan peluang permintaan anak. Sementara itu, variabel status pernikahan khususnya orang yang berstatus menikah memiliki hubungan yang positif dalam menaikkan peluang permintaan anak dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam mempengaruhi jumlah anak yang dilahirkan. Variabel pendidikan suami yang lulus dari perguruan tinggi memiliki hubungan yang signifikan dan menurunkan peluang permintaan anak pada perempuan di Indonesia.