Analisis Willingness to Accept Masyarakat pada Program Pengelolaan Limbah Smartphone di Jakarta
Abstract
Dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi yang pesat, Jakarta telah menjadi salah satu kota dengan tingkat produksi e-waste yang signifikan di Indonesia. Menurut data dari Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, bahwa sepanjang Januari hingga Agustus tahun 2022 Jakarta menghasilkan sekitar 14.2-ton limbah elektronik. Timbulan ini disebabkan oleh konsumsi barang-barang elektronik yang tinggi, khususnya pada produk smartphone. Dengan penerapan program pengelolaan limbah smartphone, harapannya dapat mengelola limbah smartphone dengan tepat. Tujuan pada penelitian ini yaitu menganalisis preferensi dan biaya kompensasi masyarakat Jakarta terhadap program dropbox dan penjemputan limbah smartphone serta merekomendasikan program untuk peningkatan partisipasi masyarakat Jakarta terhadap program dropbox dan penjemputan. Penelitian ini menggunakan metode Choice Experiment (CE) untuk menganalisis preferensi masyarakat Jakarta berdasarkan Willingness to Accept (WTA) biaya kompensasi. Penelitian ini menghasilkan dua skenario hipotesis untuk peningkatan program pengelolaan limbah smartphone. Skenario I yaitu ESmart Recycle dengan Marginal Willingness to Accept (MWTA) sebesar Rp 15.879/unit smartphone dan skenario II yaitu Smartphone Smart Care dengan MWTA sebesar Rp 23.718/unit smartphone.