| dc.description.abstract | Penelitian ini tentang pengujian resistensi bakteri terhadap antibiotik kanamisin pada Sungai Ciliwung. Resistensi bakteri terhadap antibiotik adalah suatu mekanisme adaptasi yang normal akibat adanya paparan antibiotik yang menyebabkan suatu bakteri kebal terhadap satu atau lebih antibiotik. Oleh karena itu, penelitian ini disusun dengan tujuan untuk mendeteksi keberadaan resistensi bakteri terhadap antibiotik kanamisin, mengidentifikasi resistensi bakteri terhadap berbagai variasi konsentrasi antibiotik, serta memberikan rekomendasi tata kelola kepada pihak terkait tentang penanganan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi literatur yang digunakan sebagai data sekunder untuk variasi konsentrasi antibiotik kanamisin serta menganalisis pengaruh parameter pH dan suhu dengan pertumbuhan bakteri serta penelitian laboratorium untuk mendapatkan data primer. Inokulasi bakteri dengan metode penggoresa, dan variasi konsentrasi antibiotik kanamisin. Hasil penelitian menunjukan bahwa telah terdeteksi adanya pertumbuhan bakteri yang resisten terhadap antibiotik kanamisin. Pengujian resistensi bakteri terhadap variasi konsentrasi antibiotik dilakukan dengan variasi 1/1000, 1/500, dan 1/100 µg/ml. Pada pengujian ini menghasilkan, bahwa pada bagian hulu dan hilir di konsentrasi 1/1000 µg/ml dan 1/500 µg/ml bakteri tersebut resisten terhadap antibiotik kanamisin. Sedangkan pada konsentrasi 1/100 µg/ml dan 1/50 µg/ml, masih ada beberapa bakteri yang sensitif terhadap antibiotik kanamisin. Adapun rekomendasi untuk melakukan pencegahan resistensi bakteri terhadap antibiotik dari WHO yaitu melakukan 13 intervensi yang akan berkontribusi terhadap pencapaian SDGs. Indonesia juga telah melakukan peraturan pengendalian resistensi bakteri terhadap antibiotik yaitu dengan peraturan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba. | en_US |
