Evaluasi Keberadaan dan Ketahanan Bakteri Resisten Antibiotik Tetracycline di Sungai Ciliwung
Abstract
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dan perkembangan dari mikroorganisme
menyebabkan terjadi resistensi terhadap antibiotik. Antibiotik tetracycline sering
digunakan dalam berbagai sektor seperti kedokteran, pertanian, peternakan, dan
budidaya perairan. Sungai Ciliwung merupakan sungai utama di wilayah DKI
Jakarta yang menerima limbah air dari berbagai sumber termasuk limbah domestik
dan industri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan dan ketahanan
bakteri resisten antibiotik tetracycline di Sungai Ciliwung serta memberikan
rekomendasi tata kelola untuk pengendalian bakteri resisten antibiotik. Pengujian
bakteri resisten antibiotik tetracycline dilakukan dengan penelitian eksperimen
laboratorium. Pengujian keberadaan bakteri resisten terhadap antibiotik
tetracycline dilakukan dengan pengamatan pertumbuhan koloni bakteri di
permukaan media. Keberadaan bakteri sampel Ciliwung terhitung sebanyak 9 – 263
koloni dengan karakteristik morfologi beragam. Namun, terdapat koloni bakteri
yang sama di hulu dan hilir Ciliwung dengan karakteristik morfologi (bulat, kecil,
putih krem, utuh, datar) dan (bulat, besar, putih susu, utuh, cembung). Sedangkan,
pengujian ketahanan bakteri resisten antibiotik tetracycline dilakukan berdasarkan
variasi konsentrasi 1/1000; 1/500; 1/100; 1/50. Hasilnya, pada konsentrasi 1/1000
dan 1/500 (keruh putih) dan konsentrasi 1/100 dan 1/50 (keruh kuning)
menunjukkan pertumbuhan bakteri. Namun, terdapat koloni bakteri yang tidak
menunjukkan adanya pertumbuhan bakteri (jernih) pada konsentrasi 1/100 dan
1/50. Terdapatnya bakteri resisten antibiotik di Sungai Ciliwung diharapkan dapat
menjadi gambaran kepada pihak terkait untuk meningkatkan dan memperbaiki
sistem pengelolaan air, sanitasi dan kebersihan di masyarakat agar mengurangi
beban pencemar di lingkungan.