dc.description.abstract | Sodium stirena sulfonat merupakan salah satu dari senyawa kimia yang banyak
digunakan dalam industri kimia sebagai bahan untuk pembentuk polimer atau surfaktan, yang
artinya memiliki sifat yang memungkinkan untuk mengurangi tegangan permukaan antara
cairan dan padatan atau antara dua cairan yang tidak dapat bercampur. Kebutuhan sodium
stirena sulfonat terus meningkat setiap tahunnya, namun pabrik sodium stirena belum tersedia
di Indonesia. Hal ini dapat membuat peluang yang besar untuk mendirikan pabrik sodium
stirena sulfonat di Indonesia. Guna memenuhi kebutuhan sodium stirena di Indonesia, maka
pabrik akan didirikan dengan kapasitas produksi 16.000 ton per tahun dan beroperasi 24 jam
per hari. Untuk membuat sodium stirena sulfonat membutuhkan bahan baku utama 2-bromo
etil benzena dengan melalui proses sulfonasi. Adapun bahan baku pelengkap lainnya yaitu
metilen klorida dan sulfur trioksida sebgai inert. Tahapan proses produksi yang pertama adalah
menyampurkan semua bahan di dalam mixer 1 dengan suhu dan tekanan yang rendah sebelum
dilakukan perekasian dengan proses sulfonasi di reaktor 1. Tahapan selanjutnya adalah produk
utama dari hasil proses sulfonasi yaitu 2-bromo etil benzene sulfonat akan dipisahkan dengan
senyawa lain yang sudah tercampur sebelumnya, proses ini dinamakan proses pemisahan. Pada
pabrik ini, proses pemisahan dilakukan dengan menggunakan alat decanter. Prinsip kerja
decanter adalah pemisahan senyawa dengan perbedaan densitas. Setelah dilakukan pemisahan,
produk 2-bromo etil benzene sulfonat akan di reaksikan kembali dengan penambahan larutan
NaOH untuk dilakukan proses dehidrogenasi di reaktor 2. Proses dehidrogenasi dilakukan
untuk pembentukan produk utama yaitu sodium stirena sulfonat hingga mencapai kemurnian
99.9%. Selain menghasilkan produk utama, pabrik ini juga menghasilakan beberapa produk
dengan kemurnian yang tinggi yaitu NaBr dengan kemurnian 99.9%, dan Ch2CL2 dengan
kemurnian 97% Pabrik ini meiliki luas 14,285 hektar yang akan di dirikan di daerah
Pandeglang, Banten. Pabrik sodium stirena sulfonat akan memiliki karyawan sebanyak 134
karyawan. Pada analisa dan evaluasi ekonomi untuk mengetahui kelayakan. Maka didapatkan
nilai ROI setelah pajak sebesar 32% dan POT setelah pajak sebesar 3,1242 tahun dengan level
resiko rendah. Kemudian didaprkan nilai BEP sebesar 18,0554% dengan nilai SDP sebesar
14,2330%. Maka, didapatkan nilai IRR sebesar 14% dengan MARR sebesar 6%. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa pabrik sodium stirena sulfonat dengan kapasitas 16.000 ton/tahun
dapat dikaji lebih lanjut untuk didirikan. | en_US |