Pra-rancangan Pabrik Dimetilformamida dari Metil Format dan Dimetilamina dengan Kapasitas 35.000 ton/tahun
Date
2024-08-08Author
Nurlaylia, Ayuanda Putri
Fatahilah, Farrel Fawwaz
-, Zakiyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Dimetilformamida (DMF), senyawa organik dengan rumus kimia (CH3)2HCON berupa cairan tak berwarna yang mudah larut dalam air, merupakan salah satu komponen pelarut kimia cukup penting dalam berbagai industri khususnya industri tekstil. Konsumsi global untuk DMF diperkirakan naik sebesar 3.2% tiap tahunnya hingga 2027 dengan konsumen utama pada region Asia Pasifik. Indonesia sebagai bagian dari region tersebut hingga saat ini masih mengandalkan impor DMF untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya dikarenakan belum terdapat fasilitas produksi dalam negeri. Sehingga adanya pabrik Dimetilformamida diharapkan dapat mengurangi konsumsi impor dan memenuhi kebutuhan DMF secara khusus, serta meningkatkan peran Indonesia dalam perkembangan industri kimia secara keseluruhan. Analisis rencana produksi DMF dengan beberapa variabel seperti konsumsi, kapasitas produksi, dan permintaan pasar terhadap DMF sangat penting dilakukan sebelum memutuskan untuk membangun pabrik. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahun 2029, kebutuhan konsumsi DMF di Indonesia mencapai 4975.58 ton per tahun, kemudian peluang kapasitas produksi Dimetilformamida diestimasi berdasarkan penjumlahan selisih Demand dalam negeri pada tahun 2029 dan annual consumption oleh beberapa negara tetangga seperti India, Vietnam, dan Filipana, dimana ketiga negara tersebut merupakan target pasar ekspor DMF, hasil perhitungan yang dilakukan menunjukkan angka 34943,4138 ton/tahun. Dengan melakukan pertimbangan terhadap kapasitas produksi pabrik-pabrik DMF yang sudah ada, maka kapasitas Prarancangan pabrik Dimetilformamida ini sebesar 35.000 ton/tahun untuk memenuhi kebutuhan DMF di Inodenesia dan beberapa negara tetangga. Lokasi prarancangan pabrik Dimetilformamida berada di kota Cilegon, Banten dengan luas area 3667,7761 m2.atau setara 3,6678 hektar yang dibangun diatas tanah seluas 3,68 hektar. Bahan baku yang digunakan berupa Dimetilamina memiliki kemurnian sebesar 99,5% dengan 0,5% air sebagai impuritisnya dan bahan baku Metil Format dengan kemurnian 97% dengan 3% impuritas berupa metanol dapat menghasilkan Dimetilformamida dengan kemurnian 99% dan produk samping berupa metanol dengan kemurnian 90% . Dalam prosesnya, pabrik Dimetilformamida ini membutuhkan pasokan air terus menerus (makeup water) sebanyak 5432,0151 kg/jam yang diperoleh dari Sungai Kedungingas, listrik sebanyak 221,1124 kW, air kebutuhan pendingin sebesar 4234,2484 kg/jam, 3981,5492 steam sebanyak 18983,0976 kg/jam, dan udara tekan sebesar 59,8118 m3/jam. Jumlah pekerja yang diperlukan adalah sebanyak 138 orang. Berdasarkan analisis ekonomi, pabrik ini memerlukan modal (TCI) sebesar Rp882.792.293.593,49 dengan biaya produksi sebesar Rp667.393.058.111,44. Adapun ROI (before tax) adalah sebesar 31,62 % dan ROI (after tax) sebesar 23,71 % dengan POT (before tax) sebesar 3,16 tahun dan POT (after tax) sebesar 4,22 tahun. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, didapatkan BEP sebesar 57,89% dan SDP sebesar 39,97%. Pabrik Dimetilformida yang merupakan low to high risk type sudah dapat balik modal dan mendapatkan untung pada tahun keempat (sebelum dipotong pajak) dan tahun kelima untuk after tax.