UPAYA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN US ARMY TERHADAP TNI AD MELALUI LATIHAN BERSAMA GARUDA SHIELD
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat upaya dalam meningkatkan kepercayaan US 
Army terhadap TNI AD melalui Latihan Bersama Garuda Shield. Persepsi AS
terhadap Indonesia yang dianggap sebagai negara yang melanggar HAM pada 
kasus di Timor-Timur tahun 1991. Akibat kondisi tersebut, AS melayangkan sanksi 
terhadap TNI. Sanksi tersebut berbentuk embargo alat utama sistem persenjataan
(Alutsista), dan penangguhan kerja sama bidang pertahanan. Indonesia melakukan 
upaya normalisasi hubungan terhadap AS hingga diadakannya kerja sama berupa 
latihan bersama Garuda Shield. Kerja sama Garuda Shield terus berjalan akan 
tetapi Kongres AS masih belum sepenuhnya memberi kepercayaan karena 
menerapkan Human Rights Vetting terhadap TNI. Dalam menganalisis data, 
penelitian ini menggunakan indikator di dalam konsep Military Confidence 
Building Measures termasuk di dalamnya communication measures, goodwill
measures, transparency measures, consultation measures,dan constraint measures. 
Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif menggunakan teknik 
pengumpulan data sekunder dari berbagai buku, jurnal, artikel, dokumen ilmiah, 
dan laman website yang berkaitan dengan topik pertahanan. Hasil penelitian ini 
terdapat temuan bahwa latma Garuda Shield melakukan pertukaran informasi 
tentang taktik dan teknik, serta pengalaman didalam pertempuran, terdapat
hubungan harmonis antar militer, keterbukaan informasi mengenai pengetahuan, 
taktik, teknik, doktrin di dalam pertempuran. Penerapan konsep Military 
Confidence Building Measures (MCBMs) dalam latihan ini berhasil meningkatkan 
transparansi dan mengurangi rasa keraguan, menciptakan suasana kondusif untuk 
kerja sama di berbagai bidang, serta meningkatkan kepercayaan antara militer 
angkatan darat kedua negara.
