ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN LIMPASAN (STUDI KASUS DAS KRUENG ACEH)
Date
2024-08-07Metadata
Show full item recordAbstract
Perubahan tata guna lahan setiap tahun terjadi pada setiap kawasan DAS Krueng Aceh. Kawasan DAS Krueng Aceh menjadi kawasan yang paling padat dari antara Kawasan DAS lainnya yang terdapat di Provinsi Aceh. Kawasan yang cukup padat akan mempengaruhi perubahan tata guna lahan disekitarnya. Hal itu bisa terjadi karena akan semakin banyak tata guna lahan yang diolah manusia untuk meningkatkan produktivitas manusia itu sendiri. Analisis ini akan membagi Kawasan DAS Krueng Aceh menjadi 5 klasifikasi yaitu: Hutan/perkebunan, sawah/lahan terbuka, lahan kosong, perairan dan Pemukiman. Ada 2 Metode yang dipakai dalam melakukan analisis pada penelitian ini yaitu Analisis NDVI dan Metode Unsupervised Classification. Hasil analisis dengan menggunakan kedua metode akan digunakan untuk melakukan perhitungan Nilai Koefisien Limpasan dalam kurun waktu 10 tahun dari 2014-2023. Dalam 10 tahun hasil analisis ada peningkatan area pemukiman sebanyak 6% dari tahun 2014 dengan luasan 13825 Hektar. Peningkatan area pemukiman ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk di Provinsi Aceh sebesar + 600 Ribu jiwa dimana kawasan DAS Krueng Aceh ini menjadi kawasan yang paling padat. Akibat dari peningkatan luasan Tata Guna Lahan sebesar 6% ini sehingga menyebabkan peningkata nilai Koefisien Limpasan sebesar 14% yaitu dari 0.294 pada tahun 2014 menjadi 0.337 pada tahun 2023. Peningkatan tata guna lahan pemukiman menyebabkan berkurang nya daerah resapan air sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan Koefisien Limpasan.