dc.description.abstract | Fuel Terminal Bandung Group - Ujung Berung melaksanakan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Kota Bandung dab beberapa daerah sekitarnya menggunakan truk tangki. Distribusi dilakukan dengan sistem zonasi, dibagi 4 shift, menggunakan metode single dan multi trip. Single trip lebih sering digunakan karena mengikuti urutan pemesanan dan batas waktu pengiriman, menyebabkan keterlambatan pengiriman BBM ke SPBU di zona 3 (SPBU yang berjarak lebih dari 140 km bolak balik) dan utilitas truk tangki tidak maksimal. Penelitian ini bertujuan mengusulkan rute distribusi BBM dengan biaya terendah melalui klasterisasi SPBU di zona 3 menggunakan metode K-Means berdasarkan kedekatan jarak antar SPBU. Model VRPMTHFTW dengan split delivery dan multi produk digunakan untuk meminimalkan total biaya distribusi (biaya konsumsi bahan bakar dan emisi karbon). Klasterisasi K-Means dilakukan dengan Elbow Method dan optimasi rute distribusi menggunakan metode GIS dengan tools ArcGIS, diikuti beberapa skenario untuk hasil optimal. Hasilnya, 30 SPBU dikelompokkan menjadi 3 klaster, masing-masing dioptimasi rute distribusinya. Hasil menunjukkan rute lebih optimal dibandingkan kondisi sebelumnya dalam jarak, waktu tempuh, dan biaya distribusi. Skenario dengan truk tangki 24KL menghasilkan biaya distribusi Rp. 9.036.342,60 dengan jarak tempuh 4.387 km. Skenario dengan truk tangki 16KL menghasilkan biaya distribusi Rp. 13.160.062,20 dengan jarak tempuh 6.389 km. Sedangkan skenario baseline yang dioptimasi memiliki biaya distribusi Rp. 14.078.733. Analisis menunjukkan penggunaan klasterisasi dengan truk tangki 24KL lebih efisien, menurunkan biaya distribusi sebesar 35,82%. | en_US |