dc.description.abstract | Rumah Sakit Arun Lhokseumawe menghadapi tantangan dalam
pengendalian persediaan obat, khususnya obat fast moving yaitu Cefixime yang
sering mengalami stockout. Hal tersebut dapat menghambat pelayanan kesehatan
dan meningkatkan biaya kekurangan stok yang berdampak pada biaya persediaan
di rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit lebih memprioritaskan penanganan
terhadap terjadinya stockout. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model
sistem dinamis untuk memprediksi dan mengoptimalkan persediaan obat guna
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan obat. Pemodelan sistem dinamis
digunakan dengan tahapan identifikasi variabel, pembuatan causal loop diagram
dan stock flow diagram, formulasi model, verifikasi dan validasi, serta perancangan
skenario. Variabel yang digunakan meliputi permintaan obat, stok obat, biaya
pembelian, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, dan biaya kekurangan stok. Hasil
simulasi menunjukkan model valid dengan nilai AME 0,0064 ≤ 5% atau 1%.
Berdasarkan hasil uji sensitivitas dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling
berpengaruh terhadap model adalah variabel periode pemesanan dan variabel
jumlah pemesanan. Untuk mengimplementasikan solusi, dirancang 4 skenario.
Skenario 1 menerapkan perubahan pada periode pengiriman menjadi 20 hari sekali
dengan jumlah obat yang dipesan berdasarkan permintaan bulan sebelumnya,
skenario 2 mengintegrasikan reorder point dan safety stock, skenario 3 menerapkan
reorder point, safety stock, dan Economic Order Quantity (EOQ), serta skenario 4
yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dari skenario 3 dengan menambahkan
ambang bawah dan ambang atas pada reorder point. Skenario 4 memberikan hasil
terbaik dengan biaya persediaan terendah dan tanpa terjadinya stockout.
Berdasarkan skenario terpilih, rumah sakit perlu menerapkan kebijakan safety
stock, reorder point dan EOQ secara terpadu untuk mencegah terjadinya stockout
dan meminimalkan biaya. | en_US |