ANALISIS PERBANDINGAN KONSUMSI ENERGI DAN EMISI GAS RUMAH KACA ANTARA BANGUNAN HIJAU DAN BANGUNAN KONVENSIONAL (STUDI KASUS: GEDUNG PERKANTORAN PT. DUSASPUN DAN PT. XYZ)
Abstract
Sumber energi konvensional yang terbatas dan tidak terbarukan terancam punah dalam waktu dekat. Hal ini memicu kekhawatiran akan krisis energi di masa depan. Penggunaan energi konvensional juga menjadi penyebab utama perubahan iklim karena menghasilkan emisi gas rumah kaca. Dampak negatifnya tidak hanya dirasakan pada lingkungan, tetapi juga menurunkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Untuk membuktikan bahwa green building merupakan bangunan yang lebih baik dalam menghadapi krisis iklim bagi masa depan dan mempunyai biaya untuk konsumsi energi yang lebih hemat dibandingkan conventional building penting untuk melakukan analisis perbandingan dalam hal efisiensi energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biaya konsumsi energi dan emisi CO2 yang dihasilkan oleh bangunan hijau dan bangunan konvensional serta upaya yang dapat dilakukan untuk melakukan efisiensi energi. Pada penelitian dilakukan survey untuk objek penelitian yaitu, green building dan conventional building dengan mempertimbangkan aspek seperti, fungsional, luas bangunan, jumlah jam kerja dan jumlah pegawai. Selanjutnya melakukan pengumpulan data terkait penilaian bangunan dengan kategori EEC (Energy Efficiency and Conservation) dan konsumsi energi dalam 6 bulan terakhir. Metode analisis data yang digunakan adalah perhitungan IKE (Intensitas Konsumsi Energi) dan perhitungan emisi CO2. Hasil perhitungan konsumsi energi pada conventional building sebesar 35423,43 kWh berbeda dengan green building menghasilkan konsumsi energi sebesar 24480,47 kWh. Biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi energi pada green building sebesar Rp 32.156.531,68 dan biaya pada conventional building sebesar Rp51.176.228,12. Perhitungan emisi CO2 didapatkan emisi CO2 pada conventional building didapatkan sebesar 27431,51 kg CO2 dan pada green building diperoleh sebesar 18957,40 kg CO2. Upaya yang dapat dilakukan untuk penghematan energi seperti, memanfaatkan cahaya matahari, mengurangi penggunaan listrik yang sudah tidak digunakan dan membuat laporan emisi CO2 yang dihasilkan bangunan sebagai bahan evaluasi seberapa besar bangunan menghasilkan emisi.