• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • LOGISTICS ENGINEERING (TEKNIK LOGISTIK)
    • DISSERTATIONS AND THESES (LG)
    • View Item
    •   DSpace Home
    • FACULTY OF INDUSTRIAL TECHNOLOGY
    • LOGISTICS ENGINEERING (TEKNIK LOGISTIK)
    • DISSERTATIONS AND THESES (LG)
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS KEBIJAKAN ELEKTRIFIKASI BUS DENGAN DAMPAK TERHADAP BIAYA OPERASIONAL DAN ANGGARAN SUBSIDI MENGGUNAKAN SISTEM DINAMIS (STUDI KASUS: TRANSJAKARTA)

    Thumbnail
    View/Open
    Bagian Sampul.pdf (2.323Mb)
    BAB I.pdf (2.013Mb)
    BAB II.pdf (2.089Mb)
    BAB III.pdf (2.031Mb)
    BAB IV.pdf (2.226Mb)
    Daftar Konten.pdf (1.999Mb)
    BAB V.pdf (1.845Mb)
    Daftar Pustaka dan Lampiran.pdf (2.631Mb)
    Date
    2024-08-12
    Author
    Mala Cita, Nur
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Sektor transportasi merupakan penyumbang emisi karbon tertinggi di Jakarta. PT Transjakarta wajib ikut serta dalam mengurangi polusi udara. Bukti partisipasi Transjakarta dengan cara menerapkan kebijakan elektrifikasi bus. Target akhir pengadaan bus listrik di Transjakarta pada tahun 2030 dengan 10047 bus listrik, kebijakan ini mulai berlangsung dari tahun 2022 dengan perkembangan jumlah bus listrik setiap tahunnya. Biaya pengadaan bus listrik menggunakan skema Rp/km, seluruh biaya dibayar dari subsidi. Jumlah anggaran subsidi tidak dipastikan dapat mencukupi biaya pengadaan bus listrik. Tahun 2023 sampai tahun berikutnya, jumlah subsidi tetap yaitu sebesar Rp3.564.000.000.000,00. Permasalahan ini menjadi landasan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui ketepatan skema biaya pengadaan bus listrik menggunakan metode sistem dinamis. Hasil model simulasi biaya pengadaan bus listrik yang dibayarkan berdasarkan biaya operasional dengan skema perhitungan Rp/km pada tahun 2023, jumlah bus listrik yang beroperasional sebanyak 90 menghasilkan biaya pengadaan sebesar Rp142.921.349.100. Namun, pada tahun 2030 ketika target jumlah bus listrik yang beroperasional sebanyak 10047 menghasilkan biaya pengadaan sebesar Rp15.954.786.604.530. Sehingga penerapan skema pembayaran Rp/km hingga tahap akhir kebijakan elektrifikasi kurang tepat, karena akan menghasilkan biaya operasional yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan anggaran subsidi yang diterima Transjakarta.
    URI
    https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/12438
    Collections
    • DISSERTATIONS AND THESES (LG)

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    DSpace software copyright © 2002-2015  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    @mire NV