ANALISIS INTENSI PENGGUNAAN LAYANAN TRANSPORTASI JAKARTA TERHADAP PERUBAHAN TARIF DENGAN PENDEKATAN MULTI GRUP
Abstract
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) merupakan perusahaan layanan sistem Bus Rapid Transit (BRT) dan telah aktif sejak 2004. Sejak awal berdiri, tarif perjalanan yang ditawarkan tetap stabil di angka Rp2.000-Rp3.500 untuk satu kali perjalanan. Kestabilan ini memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jakarta dan menjadi fenomena yang cukup menarik karena harga umumnya merupakan tren yang biasa terjadi dari tahun ke tahun. Peningkatan tarif akan berpotensi beralihnya pelanggan ke layanan transportasi lain. Sehingga, diperlukan evaluasi untuk melihat faktor yang dapat memengaruhi intensi pelanggan terhadap layanan Transjakarta. Maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang dapat memengaruhi intensi pelanggan Transjakarta ketika terjadi perubahan harga di masa depan, mengetahui perbedaan kekuatan pengaruh diantara 2 grup harga yang berbeda (Rp5.000 dan Rp7.000), dan merumuskan strategi jika diimplementasikan perubahan harga tersebut. Teori yang digunakan adalah Expectation-Confirmation Theory (ECT) untuk mengevaluasi pengalaman yang telah dirasakan oleh pelanggan terhadap perubahan yang akan terjadi. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada pengguna Transjakarta serta melalui wawancara, dan dianalisis menggunakan pendekatan Partial Least Square Structural Equation Modelling (PLS-SEM) dan Analisis Multi Grup (MGA). Hasil penelitian menyatakan bahwa Perceived Usefulness dan Customer Satisfaction berpengaruh positif terhadap Continuance Intention. Kemudian, hasil analisis multi grup menyatakan harga memberikan pengaruh terhadap kekuatan hubungan suatu faktor. Sehingga, strategi yang dirumuskan adalah penetapan harga yang terjangkau bagi seluruh segmen pasar dan meningkatkan kualitas layanan yang akan berpengaruh terhadap rasa kebermanfaatan serta kepuasan pelanggan, dan akhirnya mempengaruhi keberlanjutan pelanggan menggunakan Transjakarta. Layanan yang dapat ditingkatkan antara lain penambahan armada saat rush-hour, jalur yang lebih steril lagi, kebersihan fasilitas, dan kenyamanan armada.