PEREMPUAN PELAKU PELECEHAN SEKSUAL DALAM MEDIA ONLINE (ANALISIS FRAMING ZHONDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI TERHADAP BERITA PELECEHAN SEKSUAL YANG DILAKUKAN OLEH PEREMPUAN DI JAMBI)
Abstract
Berita mengenai kasus pelecehan seksual sering mewarnai pemberitaan di
Indonesia. Dalam kasus tersebut, yang sering menjadi tersangka kasus pelecehan
seksual adalah laki-laki. Namun pada bulan Februari 2023 lalu, muncul berita
pelecehan seksual dimana tersangka dari kasus pelecehan seksual tersebut
merupakan seorang wanita. Pemberitaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh
laki-laki sudah banyak ditemui, berbeda dengan berita pelecehan seksual yang
dilakukan oleh wanita yang sangat jarang ditemui. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui bagaimana media Indonesia khususnya Detikcom dan
ANTARA News memframing berita kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh
perempuan dan apakah ada perbedaan dengan berita kasus pelecehan yang
dilakukan oleh laki-laki. Penelitian ini menggunakan analisis framing Zhondang
Pan dan Gerald M. Kosicki sebagai pisau analisis dalam membedah berita
tersebut. Penelitian ini menemukan perbedaan bingkai antara Detikcom dan
ANTARA News. Detikcom membingkai tersangka YS memiliki kelainan seksual
sehingga melakukan hal tersebut untuk memenuhi hasrat seksualnya. Sedangkan
ANTARA News membingkai pelaku pelecehan seksual menekankan pada latar
belakang seorang Ibu muda yang mengarah pada bahwa pelaku pelecehan seksual
bisa dilakukan oleh siapa saja.