dc.description.abstract | Pada kondisi banjir ketersediaan air bersih menurun dan masyarakat sulit mengakses air bersih untuk kebutuhan sanitasi maupun konsumsi. Oleh karena itu dibutuhkan instalasi pengolahan air banjir menjadi air minum yang padat (compact) dan mudah dipindahkan (mobile) saat banjir. Unit-unit pengolahan yang dapat digunakan yaitu filter polypropilene (PP), filter granula, ultrafiltrasi (UF), dan ultraviolet (UV). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi penyisihan dan pengaruh dari setiap variasi susunan filter media granula terhadap kualitas efluen air hasil pengolahan, serta menganalisis efisiensi penyisihan dari seluruh rangkaian instalasi pengolahan air (IPA). Konfigurasi susunan filter media granula memberikan pengaruh terhadap efisiensi pengolahan dan kualitas efluen air minum. Susunan media granula yang mampu menyisihkan kekeruhan dengan efisiensi penyisihan paling tinggi adalah alternatif 4 yang susunannya terdiri dari zeolit, manganese greensand, dan antrasit, yaitu sebesar 73,8%. Karena itulah alternatif ini dipilih untuk digunakan pada keseluruhan rangkaian IPA. Instalasi ini mampu menurunkan 7 parameter sehingga kualitas dapat memenuhi baku mutu air minum yang diatur dalam Permenkes No. 2 Tahun 2023,yakni E. coli dengan persentase penyisihan sebesar 100%, warna sebesar 83%, kekeruhan sebesar 99,72%, TDS sebesar 3,82%, flourida sebesar 4,19%, aluminium sebesar 62,96%, serta besi sebesar 65,9%. Akan tetapi terdapat parameter yang berhasil disisihkan namun nilainya masih melebihi baku mutu, yakni total koliform, klorida, dan amonia. Hal ini karena kurangnya waktu kontak sinar UV dan kecepatan filtrasi yang terlalu cepat. Terakhir, terdapat parameter yang nilainya mengalami kenaikan dan nilainya tidak memenuhi baku mutu yaitu mangan, COD, dan BOD. Hal ini sebabkan oleh media granula yang tidak bersih. | en_US |