EVALUASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTERCAPAIAN TARGET BOX CRANE HOUR MENGGUNAKAN AHP DAN SWOT PADA TPK SEMARANG
Abstract
TPK Semarang, bagian dari Pelabuhan Tanjung Emas yang dikelola oleh
PT Pelindo, memainkan peran penting dalam kegiatan ekspor-impor di Jawa
Tengah dan sekitarnya. Dari 2019 hingga 2023, terjadi peningkatan signifikan arus
peti kemas, mencapai 485.183 box atau 781.841 TEUs. Namun, peningkatan ini
juga diiringi dengan ketidaktercapaian target produktivitas Box Crane Hour (BCH)
pada beberapa tahun. Penelitian ini menggunakan metode AHP dan analisis SWOT
untuk mengevaluasi faktor-faktor penyebab ketidaktercapaian tersebut. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat kriteria utama yaitu fasilitas
peralatan, kinerja operator, operasional, dan faktor lainnya, dengan sepuluh sub kriteria yang memengaruhi pencapaian target BCH. Dari analisis AHP, kriteria
fasilitas peralatan memiliki bobot tertinggi sebesar 0.357, diikuti oleh kriteria
operasional (0.278), kinerja operator (0.242), dan faktor lainnya (0.124). Sub kriteria dengan bobot tertinggi adalah kesiapan alat belum terpenuhi (0.228),
disusul perencanaan operasional kurang baik (0.177) dan SDM kurang dapat
dihandalkan (0.155). Strategi perbaikan yang direkomendasikan meliputi
pemeliharaan peralatan secara rutin, pelatihan dan evaluasi kinerja SDM, serta
perencanaan dan pengendalian operasional yang lebih baik. Penelitian ini
menyarankan penerapan strategi turn around dalam menghadapi tantangan internal
dan memanfaatkan peluang pasar untuk meningkatkan produktivitas BCH di TPK
Semarang.