Analisis Perbandingan Penggunaan Sistem Rangka Pemikul Momen, Bresing Konsentris dan Buckling Restrained Braces Pada Bangunan Struktur Baja 10 Lantai
Abstract
Diperlukan adanya rancangan bangunan gedung sebagai infrastruktur kesehatan yang dapat menahan beban tambahan akibat gempa bumi sehingga tidak terjadi keruntuhan pada struktur bangunan. Desain struktur tahan gempa yang saat ini umum digunakan yaitu struktur bresing konsentrik juga masih memiliki kekurangan yaitu pada bagian tekuknya. Buckling Restrained Braces (BRB) adalah pengembangan dari sistem bresing konsentrik yang memungkinkan disipasi energi melalui plastisitas pada inti bresing, yang mampu menahan tegangan dan tekanan. Tekukan pada bresing diperkuat dengan selongsong penahan tekan dari baja yang diisikan dengan mortar atau beton. Tujuan pada jurnal ini antara lain, menentukan profil baja pengaku Buckling Restrained Braces (BRB) pada perencanaan gedung rumah sakit 10 lantai dan mengetahui perilaku pengaku Buckling Restrained Braces (BRB) pada struktur gedung rumah sakit 10 lantai saat dilakukan analisis pushover. Metode perancangan yang digunakan berdasarkan diagram alir adalah dengan merancang bangunan yang optimal dari segi elemen strukturnya dan diuji menggunakan analisis pushover. Hasil yang didapatkan pada perancangan ini yaitu, dengan adanya penambahan bresing pada sistem struktur bangunan simpangan yang terjadi menjadi lebih kecil. Jika dibandingkan antara SRBK dan BRBF, kedua struktur memiliki nilai simpangan yang hampir mirip dengan adanya optimalisasi luas penampang bresing pada BRBF sebesar 30% dari luas penampang bresing konsentris. Pada saat dilakukan pushover hingga pada struktur SRBK mengalami hingga step-21 dimana, gaya maksimum yang diterima sebesar 120.000 kN terjadi perpindahan dititik tinjau sebesar 103 mm dengan adanya buckling atau tekuk pada 7 bresingnya. Pada struktur BRBF kegagalan pada kolom sudah mulai terjadi di step-3 dimana, gaya maksimum yang diterima sebesar 142.000 kN terjadi perpindahan dititik tinjau sebesar 127 mm tanpa adanya buckling atau tekuk pada bresingnya sehingga dinilai efektif dalam mendisipasi gaya horizontal.