Perancangan Kerangka Kerja Menggunakan Metode Interpretive Structural Modeling (ISM) Guna Mengurangi Kesalahan Dalam Proses Order Picking (Studi Kasus: PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Pendopo Field
Abstract
PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Pendopo Field merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina Hulu. Dalam penelitian ini, lingkup pekerjaan yang diamati adalah pada bagian gudang Pendopo Field tepatnya pada fungsi Supply Chain Management (SCM). Perusahaan dihadapkan dengan permasalahan pada proses order picking yaitu sering mengalami kesalahan dalam prosesnya. Jumlah gudang yang banyak, proses order picking yang tidak memiliki acuan serta sistem bin location yang tidak efisien menjadi penyebab utama perusahaan mengalami kesalahan dalam proses order picking. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya penumpukan material pada gudang dan menghambat waktu proses order picking. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi elemen-elemen penting pada proses order picking untuk merancang kerangka kerja dengan bantuan sistem informasi didalamnya. Dengan menggunakan pendekatan ISM dan analisis MICMAC didapatkan 19 elemen kunci yang memiliki hubungan satu sama lain. Semua elemen tersebut dibutuhkan dalam perancangan kerangka kerja order picking sesuai dengan hasil analisis tersebut. Kerangka kerja yang dirancang merupakan perbaikan dari proses order picking existing dengan adanya tambahan 3 elemen utama yaitu aktor, dokumen serta tahapan rinci di dalamnya. Di dalam kerangka kerja tersebut terdapat alat bantu berupa sistem informasi bin location berbasis website yang berfungsi sebagai sistem pencarian lokasi detail material di gudang. Hasil akhir penelitian ini juga dimaksimalkan dengan adanya penambahan usulan berupa rancangan TKO order picking yang bersumberkan dari elemen-elemen kunci yang didapatkan yang berfungsi sebagai pedoman perusahaan dalam proses order picking mengacu pada TKO di setiap proses bisnis lainnya. Dengan hasil penelitian berupa beberapa penambahan peran user dan juga penambahan alat bantu, menjadikan hal tersebut menyelesaiak permaslahan perusahaan berupa kesalahan dalam pengambilan material.