| dc.description.abstract | Iklim merupakan serangkaian kondisi cuaca yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama di 
suatu daerah, mencakup berbagai komponen seperti suhu, kelembapan udara, curah hujan, pola 
angin, dan tekanan udara. Perubahan iklim melibatkan perubahan dalam komponen-komponen ini. 
Di sisi lain, pemerintah melakukan pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia ke Kalimantan Timur. 
Meskipun Kalimantan memiliki risiko gempa bumi yang rendah, namun Kalimantan tetap rentan 
terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. Maka dari itu, penelitian ini 
memiliki tujuan (1) Mengetahui prediksi perubahan curah hujan pada DAS Trunen akibat perubahan 
iklim berdasarkan data luaran GCM CMIP6 Dataset CSIRO (ACCESS-ESM1.5) dan MIROC6, (2) 
Mengetahui perbedaan antara debit banjir eksisting dan debit banjir akibat perubahan curah hujan 
yang disebabkan oleh perubahan iklim di Sungai Trunen, dan (3) Melakukan pemodelan proyeksi 
genangan banjir pada Sungai Trunen pada kondisi eksisting dan kondisi proyeksi banjir di tahun 
2075-2100. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan memanfaatkan model matematika, yaitu 
Global Climate Modelling (GCM) dan teknik statistical downscaling untuk mengevaluasi dampak 
perubahan iklim terhadap debit banjir di Sungai Trunen, DAS Trunen. Model GCM yang digunakan 
adalah CSIRO (ACCESS-1.5) yang dikembangkan oleh Australia dan MIROC6 yang dikembangkan 
oleh Jepang. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa Perubahan Iklim memiliki dampak pada 
perubahan curah hujan yang terjadi pada DAS Trunen, IKN, dimana curah hujan meningkat dengan 
mempertimbangkan emisi karbon yang terjadi. Peningkatan curah hujan tersebut turut meningkatkan 
debit banjir, sehingga pada kondisi emisi karbon tinggi, genangan banjir di IKN meningkat hingga 
71% dari kondisi eksisting. | en_US |