Produksi Biodiesel dari Biji Kapuk Berbasis Microwave Assisted Transesterification dengan Katalis CaO
Abstract
BBM yang jadi kebutuhan penting masyarakat indonesia masih menggunakan fosil yang dapat habis sebagai bahan bakunya. Biodiesel adalah suatu energi alternatif yang dapat menjawab masalah tersebut karena bahan bakunya dapat diperbaharui. Salah satu metode pembuatan biodiesel adalah metode transesterifikasi. Pemanasan pada reaksi transesterifikasi dapat dipercepat dengan menggunakan microwave sebagai sumber panas. Potensi biji kapuk sebagai bahan baku biodiesel terbilang baik, dikarenakan kandungan minyak sebesar 33,58% di dalamnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbandingan mol minyak dan etanol serta waktu pemanasan berdampak pada kualitas dan kuantitas biodiesel yang diproduksi. Kemudian biodiesel yang dihasilkan dibandingkan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) saat ini. Terdapat tahapan utama di dalam penelitian ini, yang pertama adalah degumming, kemudian esterifikasi dan transesterifikasi. Variasi perbandingan mol minyak dan etanol (1:6, 1:9, 1:12) dan watu pemanasan (3, 5, dan 10 menit) dilakukan pada tahap transesterifikasi. Hasil yang didapatkan menunjukkan waktu pemanasan dan perbandingan mol minyak dan etanol berpengaruh terhadap yied, viskositas, dan densitas biodiesel. Yield tertinggi sebesar 84,5% dicapai pada kondisi perbandingan mol minyak dan etanol sama dengan 1:12 dengan densitas sebesar 0,881 g/ml dan viskositas sebesar 5,025 cSt.