Produksi Bio-Oil dari Campuran Pelepah Kelapa Sawit dan Limbah Plastik Polystyrene Melalui Metode Co-pyrolysis
Abstract
Upaya yang dilakukan untuk memanfaatkan limbah dari biomassa pelepah kelapa sawit (PKS) dan limbah plastik polystyrene (PS) adalah dengan mengkonversinya menjadi bahan bakar melalui metode co-pyrolysis. Penelitian ini bertujuan untuk memproduksi bio-oil dengan yield tinggi, dengan konsentrasi benzena dan PAH yang rendah, kadar senyawa oksigenat yang rendah, nilai kalor yang tinggi, dan nilai keasaman yang rendah. Hal ini diharapkan bio-oil dapat menjadi campuran bahan bakar fosil yang dapat digunakan pada sektor transportasi, memberikan nilai tambah pada limbah plastik dan pelepah kelapa sawit, serta mengurangi timbulan limbah secara keseluruhan. Hasilnya menunjukkan bahwa eksperimen co-pyrolysis yang telah dilakukan pada suhu 300°C, 400°C, dan 500°C dengan rasio berat antara pelepah dan polystyrene 90:10, 82:18, dan 10:90 memberikan peningkatan yield seiring meningkatnya suhu dan seiring banyaknya penambahan polystyrene pada bahan baku dengan yield bio-oil tertinggi yang dihasilkan adalah 83.12%. Suhu proses co-pyrolysis juga memiliki pengaruh terhadap kandungan benzena dan PAH dalam penelitian ini. Seiring meningkatnya suhu maka kandungan benzena dan PAH semakin meningkat. Kandungan PAH terbesar yaitu 27.8% area pada kondisi suhu 500°C dengan rasio PKS: PS adalah 82:18. Kandungan benzena yang dihasilkan dalam penelitian ini jumlahnya kurang dari 5% v/v. Kondisi optimal bio-oil didapatkan pada suhu 395°C dengan rasio PKS:PS yaitu 10:90 yang memiliki nilai kalor yang mendekati fraksi gasoline yaitu 41,56 MJ/kg dengan viskositas kinematik pada suhu 40°C sebesar 0,85 mm2/s, densitas pada suhu 15°C sebesar 0,93 g/cm3, water content sebesar 0,24 wt%, nilai keasaman sebesar 3,46 mg KOH/g dan flash point yang dihasilkan pada suhu 26,05°C.