ANALISIS PEMILIHAN MODA ANTARA PENGENDARA MOBIL PRIBADI DENGAN MRT FASE 2 JAKARTA (THAMRIN – ANCOL)
Abstract
Jakarta merupakan salah satu kota terpadat di Indonesia dan Jakarta juga merupakan sebagai pusat perkembangan perekonomian dan pemerintahan Indonesia. Jakarta terdiri dari 5 kota administrasi yaitu Kota Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat. Hal ini juga mempengaruhi meningkatnya tingkat pertumbuhan penduduk dan kendaraan terkhusus kendaraan pribadi/mobil pribadi hal ini sangat mempengaruhi kinerja jalan yang mengakibatkan kemacetan. Salah satu faktor kemacetan disebabkan oleh banyaknya mobil pribadi di daerah Jakarta atau setara dengan 100 motor setara dengan 25 mobil sehingga menyebabkan kapasitas mobil lebih besar dari pada sepeda motor. Untuk mengatasi hal tersebut maka pemerintah negara Indonesia melakukan pembangunan besar-besaran termasuk pembanguan salah satu moda yang nantinya diharapkan bisa mengurangi tingkat kemacetan yaitu MRT Jakarta. Sehingga penelitian ini menjelaskan tentang pemilihan moda antara mobil pribadi dengan MRT Jakarta Rute Thamrin – Ancol yang dimana di harapkan para pengendara mobil pribadi berpindah ke MRT Jakarta. Untuk kinerja jalan pada penelitian ini nilai volume kumulatif paling tinggi berada pada hari kamis 16 Mei 2024 arah Thamrin-Ancol sebesar 7241,5 smp/jam.dengan kececpatan arus bebas 54,72 km/jam dan hambatan samping untuk kedua jalan adalah dikategori ST (Sangat Tinggi) dengan tingkat pelayanan jalan rata rata E (Lalu Lintas Mulai Maceet, Kecepatan Rendah) dan F (Lalulintas Macet Kecepatan Rendah). Pada penelitian ini menggunakan metode binominal logit biner selisih dan atribut perjalanan yang mempengaruhi responden/pelaku perjalanan. Atribut yang digunakan pada penelitian ini yaitu Waktu temput (Time Different), Perbedaan Biaya (Cost Different), dan Frekuensi (Frequency), yang diaman diperoleh hasil dari regresi yaitu U = 2,200 + 0,052 (TD) + 2,584E-5 (CD) + 0,218 (FQ). Dari hasil pemodelan tersebut diperoleh nilai R2 sebesar 0,6707, hal ini mengartikan bahwa variasi dalam variabel dependen (Variabel bebas) dapat di jelaskan oleh variabel independet (Variabel terikat).