PEMODELAN HIDRODINAMIKA MUARA KRUENG TEUNOM MENGGUNAKAN APLIKASI DELFT3D
Abstract
Muara sungai merupakan bagian hilir dari sungai yang berhubungan langsung dengan laut. Untuk mengidentifikasi permasalahan pada muara sungai dapat dilihat pada bagian mulut sungai. Muara sungai dapat berfungsi sebagai tempat pelimpahan debit sungai terutama ketika debit dinyatakan tinggi (banjir), karena letaknya yang berada di hilir, maka debit aliran yang berada di area muara lebih besar dibanding yang berada di hulu. Selain itu muara atau estuari harus diatur lebar dimensi dan kedalamannya karena muara harus bisa melimpaskan debit ketika terjadi pasang-surut. Kondisi pasang surut juga mempengaruhi salinitas di kawasan muara. Salinitas merupakan konsentrasi total ion yang terdapat di perairan yang menggambarkan padatan total di dalam air, setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan ionida digantikan klorida. Penelitian ini menganalisis kondisi hidrologi, hidro-oseanografi, dan pemodelan hidrodinamika di kawasan muara. Debit banjir puncak DAS Krueng Teunom pada kala ulang 25 dan 50 tahun mencapai 2311,5 m³/s dan 2561,8 m³/s. Angin Barat Daya menyebabkan gelombang setinggi 7,68 m dan 8,38 m dengan periode ulang 14,71 detik dan 15,35 detik. Potensi kerusakan ekosistem laut dan wilayah pesisir meningkat akibat debit banjir besar dan kenaikan muka air. Langkah pengamanan pesisir dan pengendalian banjir diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut di kawasan muara.