PENGARUH PEMANFAATAN LIMBAH POLYETHYLENE TEREPHTHALATE (PET) SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN ASPAL DENGAN METODE KERING TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL DAN CANTABRO LOSS PADA CAMPURAN LASTON LAPIS AUS (AC-WC)

Abstract

Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang setiap tahunnya meningkat disertai dengan peningkatan jumlah kendaraan serta peningkatan jumlah sampah plastik. Peningkatan jumlah kendaraan menyebabkan kebutuhan sarana berupa jalan raya juga meningkat dengan disertai kebutuhan akan jalan raya dengan mutu yang baik. Berbagai inovasi telah dilakukan untuk meningkatkan mutu jalan, salah satunya dengan menabahkan bahan tambah pada campuran aspal. Salah inovasi yang telah dilakukan di Indonesia adalah penambahan limbah plastik Low Density Polyethylene (LDPE) pada perkerasan jalan. Sementara itu, pada penelitian ini akan dilakukan untuk mengetahui pengaruh sampah plastik jenis Polyethylene Terephthalate (PET) terhadap campuran aspal ditinjau dari pengujian Marshall dan pengujian Cantabro Loss Aspal. Standar pengujian yang digunakan mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 dan Standar Nasional Indonesia untuk pengujian aspal. Penelitian ini menggunakan variasi kadar PET sebesar 4% - 9% (interval 1%) dari berat aspal optimum. Perancangan campuran dilakukan dengan cara kering, jumlah benda uji yang dibuat yaitu 39 benda uji. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2018 diperoleh nilai KAO sebesar 7.5% dengan kadar plastik optimum (KPO) adalah 5%. Hasil uji karakteristik Marshall dan Cantabro Loss menunjukkan nilai stabilitas, flow, dan kehilangan agregat yang didapat pada penambahan plastik 5% berturut-turut adalah 1106.239 kg, 3.777 mm, dan 0.23%. Dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan PET 5% ke dalam campuran aspal dapat meningkatkan nilai stabilitas 110 Kg dan mencegah kehilangan agregat 64.34% lebih baik.