dc.description.abstract | Desain struktur pada umumnya didasarkan pada asumsi bahwa perletakan dasar pada gedung adalah perletakan sendi dan jepit, asumsi ini dapat sangat berbeda dengan kondisi sebenarnya. Perubahan bentuk tanah yang menjadi tumpuan struktur secara vertikal maupun horizontal dapat mempengaruhi perilaku struktural, terutama saat terjadi gempa bumi. Hubungan interaktif antara struktur bangunan dan tanah tersebut sering disebut sebagai interaksi struktur-tanah, atau bisa disebut juga sebagai soil-structure interaction (SSI). Jika SSI dipertimbangkan, hal ini akan mengakibatkan periode fundamental struktural yang lebih panjang dan dapat meningkatkan atau mengurangi geser dasar, bergantung pada fleksibilitas struktur tersebut. Dalam Tugas Akhir ini, dilakukan perbandingan antara model gedung yang mempertimbangkan SSI dengan yang tidak mempertimbangkan SSI, pemodelan dilakukan dengan menggunakan program ETABS. Pada model SSI, tanah direpresentasikan oleh soil spring stiffness yang didapat dari program LPile.
Ketika SSI dipertimbangkan, terjadi perubahan pada nilai simpangan antar lantai, base shear, dan periode fundamental. Simpangan pada model SSI memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan yang ada pada model Non-SSI. Nilai base shear untuk model yang mempertimbangkan SSI arah X dan Y mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan, yaitu sebanyak 5,6%. Sedangkan untuk periode fundamentalnya meningkat sangat jauh sebanyak 11,945 detik. | en_US |