dc.description.abstract | Indonesia sebagai salah satu penghasil kelapa sawit terbesar di dunia menghasilkan limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) yang melimpah. Limbah ini, memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku ramah lingkungan untuk pemisahan minyak dan air. Salah satu metodenya yaitu menghilangkan kandungan lignin pada TKKS untuk mendapat serat selulosa yang dapat dimodifikasi sehingga menciptakan sifat hidrofobik, membuatnya efektif untuk menyerap minyak dan menolak air. TKKS yang dimodifikasi ini dapat digunakan sebagai filter untuk memisahkan minyak dari air. Untuk meningkatkan performanya, pada penelitian ini dilakukan kombinasi perlakuan awal yaitu alkali dan ultrasonik untuk menghilangkan kandungan lignin pada TKKS dan mendapat serat selulosa. Kemudian modifikasi permukaan pada permukaan selulosa untuk mendapatkan sifat superhidrofobik menggunakan TEOS dan HMDS untuk membentuk jaringan silika dengan metode dip coating pada permukaan selulosa . Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah Fourier Transform Infra Red (FTIR) dan karakterisasi morfologi selulosa termodifikasi menggunakan SEM. Hidrofobisitas dari selulosa termodifikasi dianalisis menggunakan sudut kontak air. Dari hasil alisasa FTIR, terjadi penurunan kandungan lignin seiring dengan kombinasi perlakuan awal. Pengurangan lignin pada metode ultrasonikasi terbaik pada 4 x 15 menit. Kemudian selulosa termodifikasi mendapatkan sudut kontak air sebesar 154º menunjukan sifat superhidrofobik. Efisiensi recovery minyak ada di 94%, dan kemampuan pemisahan semakin menurun saat semakin banyaknya pengulangan. | en_US |