Show simple item record

dc.date.accessioned2024-08-20T03:50:02Z
dc.date.available2024-08-20T03:50:02Z
dc.date.issued2024-08-16
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/12951
dc.description.abstractStabilitas lereng adalah aspek krusial dalam geoteknik yang memerlukan perhatian khusus, terutama di daerah dengan topografi yang bervariasi. Penelitian ini menganalisis stabilitas lereng dengan perangkat lunak PLAXIS 2D, yang mengaplikasikan metode elemen hingga (Finite Element Method, FEM) dalam pemodelan dan analisis. Studi kasus yang dipilih adalah lereng alami di wilayah Jatiluhur yang sering mengalami longsor. Metode penelitian dimulai dengan pengumpulan data sekunder berupa data SPT dan CPT, dan data gempa dengan menggunakan aplikasi RSAPUSKIM. Data ini kemudian digunakan untuk membangun model numerik lereng di PLAXIS 2D. Analisis dilakukan dengan memperhitungkan kondisi beban mati perkerasan jalan, dan beban gempa. Proses meshing dilakukan dengan kepadatan elemen yang bervariasi untuk menangkap detail tegangan dan deformasi di area kritis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis stabilitas lereng pada kawasan Jatiluhur, baik tanpa perkuatan maupun dengan menggunakan metode soil nailing, serta merancang perkuatan lereng sesuai dengan ketentuan SNI 8460-2017. Hasil analisis stabilitas lereng tanpa perkuatan menunjukkan bahwa faktor keamanan (safety factor) sebesar 1,208, yang berada di bawah standar minimum SNI 8460-2017, yaitu SF ≥ 1,3. Kondisi ini mengindikasikan potensi longsor yang tinggi, terutama pada tanah jenis clay shale yang rentan mengalami deformasi, terutama saat jenuh air akibat curah hujan yang tinggi. Untuk meningkatkan stabilitas lereng, metode soil nailing diterapkan. Setelah perkuatan, faktor keamanan meningkat menjadi 6,047 tanpa beban jalan, 2,5 dengan beban jalan, dan 7,504 saat kondisi gempa, menunjukkan bahwa lereng menjadi lebih stabil dan risiko longsor berkurang secara signifikan. Desain soil nailing yang diusulkan melibatkan paku tanah dengan panjang 24 meter, jarak antar paku 1,5 meter, dan inklinasi 15 derajat terhadap horizontal, sesuai dengan ketentuan SNI 8460-2017. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode soil nailing efektif dalam meningkatkan stabilitas lereng dan mengurangi risiko longsor pada lokasi studi. Studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan PLAXIS 2D efektif dalam memodelkan dan menganalisis stabilitas lereng, serta memberikan rekomendasi perancangan perkuatan lereng soil nailing. Penelitian ini memperdalam pemahaman faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas lereng serta dapat digunakan sebagai referensi untuk studi lanjutan dan aplikasi praktis dalam rekayasa geoteknik.en_US
dc.titlePerencanaan Perkuatan Lereng Dengan Metode Soil Nailing (Studi Kasus Jatiluhur)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record