dc.description.abstract | Isu kompleks di era kontemporer melibatkan banyak aspek kehidupan dalam sistem internasional, di mana globalisasi memudarkan batas antar negara tetapi tetap menghormati kedaulatan teritorial. Globalisasi memperluas jaringan yang menciptakan konektivitas cepat antara negara dan aktor internasional, sehingga memerlukan perlindungan terhadap ancaman potensial. Di Asia Tenggara, ancaman tradisional dan non-tradisional mengancam keamanan negara-negara, termasuk Indonesia, yang berfokus pada pengembangan strategi pertahanan untuk melindungi keamanan maritim. Laut Sulu dan Laut Sulawesi merupakan kawasan yang rentan terhadap ancaman seperti perompakan, terorisme, dan perdagangan manusia. Dalam upaya mengatasi masalah ini, Indonesia, bersama Malaysia dan Filipina, mencanangkan kerja sama trilateral yang dikenal sebagai INDOMALPHI. Kementerian Pertahanan RI, melalui Direktorat Kerja Sama Internasional Pertahanan, berperan penting dalam implementasi kerja sama ini, mulai dari perumusan kebijakan hingga evaluasi diplomasi pertahanan. Dengan demikian, Kementerian Pertahanan memiliki peran vital dalam optimalisasi perlindungan maritim melalui kerja sama INDOMALPHI, menjadikannya tempat yang tepat untuk melakukan kajian terkait pengamanan maritim di kawasan tersebut. | en_US |