dc.contributor.author | Lesil, Ruth Natasha Angelina | |
dc.date.accessioned | 2025-01-25T10:03:32Z | |
dc.date.available | 2025-01-25T10:03:32Z | |
dc.date.issued | 2025-01-22 | |
dc.identifier.uri | https://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/13284 | |
dc.description.abstract | Kalimantan Barat berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Satu di antara wilayah perbatasan tersebut adalah Entikong. Banyaknya variasi barang dengan kualitas baik yang ditawarkan oleh Malaysia membuat banyak dari masyarakat asal Kalimantan Barat memilih untuk membeli dan menggunakan barang asal Malaysia. Dengan adanya permintaan terhadap barang asal Malaysia yang tinggi, terdapat kasus-kasus penyelundupan barang asal Malaysia yang dilakukan melalui perbatasan antara Indonesia dan Malaysia di Kalimantan Barat. Kasus-kasus tersebut terjadi melalui perbatasan di wilayah Entikong. Hal ini mendatangkan kerugian terhadap Indonesia dalam beberapa aspek. Oleh sebab itu, Indonesia dan Malaysia menangani masalah ini dengan melakukan kerja sama. Penelitian ini dilakukan untuk melihat kerja sama yang telah telah dilakukan oleh kedua negara dalam periode waktu 2016-2021 untuk menyelesaikan masalah ini. Penelitian ini menggunakan teori cooperative security dengan memanfaatkan metode penelitian kualitatif. Jenis data yang dikumpulkan dan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Hasilnya menunjukkan bahwa kerja sama yang dilakukan oleh keduanya masih belum efektif dalam menyelesaikan isu penyelundupan barang. | en_US |
dc.subject | Kerja Sama | en_US |
dc.subject | Indonesia | en_US |
dc.subject | Malaysia | en_US |
dc.subject | Perbatasan | en_US |
dc.subject | Kalimantan Barat | en_US |
dc.subject | Penyelundupan Barang | en_US |
dc.title | Kerja Sama Indonesia-Malaysia dalam Menangani Kasus Penyelundupan Barang ke Kalimantan Barat melalui Willayah Perbatasan Entikong | en_US |