ANALISIS KERENTANAN PESISIR DENGAN METODE COASTAL VULNERABILITY INDEKS (CVI) PADA KECAMATAN SINGKIL, KABUPATEN ACEH SINGKIL, PROVINSI ACEH
Abstract
Pesisir merupakan wilayah pertemuan antara kawasan laut dan kawasan darat yang dapat menyebabkan terjadinya suatu kerentanan pantai. Kerentanan pantai merupakan suatu kondisi yang dimana pantai dapat mengalami berbagai ancaman yang diakibatkan faktor manusia dan faktor alamiah. Oleh karena itu, dalam mengurangi dampak dari kerentanan pantai perlu dilakukan analisis mengenai kerentanan suatu pantai. Pada umumunya dalam melakukan analisis kerentanan pantai dapat dilakukan dengan menggunakan Metode Coastal Vulnerability Index (CVI). Metode Coastal Vulnerability Index (CVI) merupakan metode penilaian dengan menggunakan perangkingan yang relatif berbasis skala indeks dari parameter fisik seperti perubahan garis pantai, kemiringan pantai, tinggi gelombang, pasang surut, kenaikan muka air laut dan geomorfologi. Tujuan dari tugas akhir ini antara lain menentukan kondisi perubahan garis pantai serta menentukan nilai indeks kerentanan pantai yang terjadi dengan menggunakan metode Coastal Vulnerabiliy Index (CVI) pada Kecamatan Singkil. Hasil yang didapatkan bahwa pada wilayah Kecamatan Singkil terjadi 3 kondisi perubahan garis pantai yaitu akresi, stabil dan abrasi. Untuk nilai akresi, stabil dan abrasi yang terjadi pada wilayah ini berturut-turut adalah 113.30 m/tahun, 0.00 m/tahun dan -26.46 m/tahun. Sedangkan nilai indeks kerentanan yang terjadi pada wilayah ini adalah pada parameter geomorfologi, perubahan garis pantai, kemiringan pantai, tinggi gelombang, pasang surut dan kenaikan muka air laut berturut-turut adalah sangat tinggi, sangat rendah, sedang, sedang, sangat tinggi dan tinggi.