OPTIMASI PERENCANAAN TENAGA KERJA DENGAN ANALISIS BEBAN KERJA (STUDI KASUS: REGULATED AGENT PT ANGKASA PURA LOGISTIK DENPASAR)
Abstract
Regulated agent PT Angkasa Pura Logistik sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa perlu memerhatikan seluruh aspek layanannya, termasuk ketersediaan tenaga kerja. Pendapatan regulated agent PT APLOG Denpar hingga pertengahan tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 60% yang setelah ditelusuri dari penelitian sebelumnya ternyata disebabkan oleh kurangnya kepuasan pelanggan akibat ketidaktersediaannya tenaga kerja. Hal ini diperparah dengan keadaan satu – satunya kompetitor RA di bali berhenti beroperasi sehingga terjadi kelonjakan produksi hingga 60% dari biasanya yang menyebabkan tenaga kerja kewalahan dan menimbulkan antrian bagi pelanggan yang memerlukan layanan. Penyelesaian masalah dengan metode peramalan untuk menentukan jumlah produksi di masa mendatang dan metode analisis beban kerja karyawan untuk menentukan jumlah tenaga kerja optimum dilakukan pada penelitian ini. Dari hasil analisis beban kerja menggunakan full time equivalent, terbukti bahwa distribusi beban kerja setiap karyawan pada kondisi eksisting tidak merata ditandai dengan persen beban kerja mencapai 191% dan 165% untuk posisi porter dan acceptance. Rekomendasi dari metode ini adalah rekonfigurasi jumlah tenaga kerja menjadi: 2 orang acceptance, 5 orang aviation security, 1 orang cashier, 1 orang driver, dan 2 orang porter. Hasil penelitian tersebut berhasil menurunkan distribusi beban kerja setiap karyawan menjadi cukup merata yang ditandai dengan persen beban kerja setiap pegawai berada di bawah 95%. Penyesuaian jumlah tenaga kerja ini akan membuat perusahaan mampu melayani seluruh permintaan pelanggan dengan tetap memperhatikan keberlanjutan (sustainability) bisnisnya.