dc.description.abstract | PT Bimuda Karya Teknik merupakan industri kecil Binaan Direktorat LMEA yang bergerak dibidang otomotif dan dipercayai sebagai supplier (Tier2) komponen roda dua PT.Astra Honda Motor dan roda empat PT Daihatsu, PT TMMI dan PT Hyundai. PT Bimuda Karya Teknik memproduksi bahan jadi yaitu alat otomotif seperti sparepart motor dan mobil. PT. Bimuda Karya Teknik membutuhkan manajemen rantai pasok yang efektif dan efisien dalam melakukan proses bisnisnya. Dalam menjalankan rantai pasokan PT Bimuda Karya Teknik memiliki beberapa permasalahan diantaranya yaitu pada proses pengadaan terjadi keterlambatan pengiriman dan kurangnya komunikasi dengan supplier yang menyebabkan kekurangan bahan baku, dalam proses produksi adanya keterlambatan dan baku dan kualitas bahan baku yang tidak sesuai standar sehingga meningkatkan jumlah produk cacat, dan pada distribusi adanya keterlambatan produksi yang menghambat pemenuhan permintaan pelanggan. Tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh hasil penilaian Key Performance Indicator (KPI) rantai pasok pada PT. Bimuda Karya Teknik dengan menggunakan metode SCOR sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja rantai pasok serta melakukan evaluasi kinerja dari seluruh kegiatan yang terjadi dalam rantai pasok dengan menggunakan pendekatan pull process cycle view. Dari hasil validasi, diperoleh 11 KPI yang dinilai valid dan digunakan untuk mengukur kinerja rantai pasok. Pengukuran kinerja rantai pasok menunjukkan skor sebesar 66,43 yang dikategorikan “rata-rata” menurut sistem penilaian Snorm De Boer. Analisis KPI menggunakan Traffic Light System (TLS) menunjukkan bahwa lima KPI memiliki kinerja memuaskan yaitu pada (KPI-1 Akurasi dalam penjadwalan produksi, KPI-4 Kelengkapan Dokumen, KPI-5 Efisiensi Proses Produksi, KPI-9 Presentase Waktu Pengiriman, dan KPI-11 Ketepatan Kuantitas Pengiriman), lima KPI memiliki kinerja “average” yaitu pada (KPI-2 Presentase Waktu Pengiriman Bahan Baku, KPI-3 Presentase Ketepatan Jumlah Pengiriman, KPI-6 Presentase Produk Reject, KPI-8 Utilitas Kapasitas Mesin, dan KPI-10 Presentase Jumlah Produk yang Dipenuhi), dan satu KPI tidak memuaskan yaitu pada KPI-7 Presentase Kerusakan Mesin. Hasil pengukuran kinerja ini dan indikator yang menunjukkan kinerja yang belum memuaskan atau belum mencapai sasaran dapat digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok di Bimuda karya Teknik. Salah satu langka strategis yang direkomendasikan yaitu dengan penerapan perawatan mesin secara rutin dan preventif untuk mengurangi waktu henti produksi dan mendukung keberlanjutan operasional perusahaan. | en_US |