dc.description.abstract | Teknologi 5G adalah teknologi terbaru yang mempunyai kecepatan lebih
cepat daripada teknologi generasi sebelumnya yaitu 4G. Cina mengungguli
Amerika Serikat dalam teknologi 5G. Cina mempunyai paten teknologi 5G global
terbanyak dan menguasai perdagangan teknologi 5G di pasar global. Amerika
Serikat masih tertinggal dalam teknologi 5G karena masih mempunyai sedikit paten
teknologi 5G dan perdagangan teknologi 5G yang sangat kecil di pasar global.
Amerika Serikat merasa tersaingi dan merasa terancam karena dapat kehilangan
banyak potensi keuntungan ekonomi dan menurunkan pengaruh politik
internasionalnya dalam teknologi 5G. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
strategi Amerika Serikat dalam konteks persaingan ekonomi politik teknologi 5G
terhadap Cina di masa presiden Donald Trump. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu internet based research dan jenis
data yang dipakai adalah data sekunder. Dalam penelitian ini, Penulis menggunakan
teori neomerkantilisme dalam menganalisis strategi Amerika Serikat dalam
persaingan teknologi 5G terhadap Cina. Hasil penelitian ini adalah Amerika Serikat
melakukan proteksionisme dengan membatalkan akuisisi perusahaan domestik oleh
asing dan kontrol impor dan ekspor perdagangan teknologi 5G. Dalam
mengembangkan teknologi 5G dalam negeri, Amerika Serikat melakukan
kebijakan penelitian dan pengembangan teknologi 5G, membentuk program
pendidikan dan pelatihan tenaga kerja, memaksimalkan alokasi spektrum teknologi
5G, dan menetapkan regulasi yang memudahkan percepatan pembangunan dan
penyebaran infrastruktur teknologi 5G. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Amerika Serikat melakukan strategi intervensi negara dalam
teknologi 5G untuk menghadapi persaingan teknologi 5G terhadap Cina. Hal
tersebut terbukti dari proteksionisme yang Amerika Serikat lakukan dalam
teknologi 5G dan pengembangan industri teknologi 5G yang diarahkan oleh peran
sentral negara. | en_US |