PENENTUAN LOKASI HUB UNTUK DISTRIBUSI SUKU CADANG MOBIL TANGKI DI NUSA TENGGARA TIMUR (STUDI KASUS: PT ELNUSA PETROFIN)
Abstract
PT Elnusa Petrofin (EPN) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang logistik dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, termasuk mendukung program Public Service Obligation (PSO) dan BBM Satu Harga yang dikelola oleh Pertamina. Keandalan armada mobil tangki menjadi faktor krusial dalam layanan ini, sehingga PT Elnusa Petrofin menerapkan tiga program maintenance yang mencakup preventive, corrective, dan overhaul maintenance. Namun, di lima Fuel Terminal di Nusa Tenggara Timur, pelakanaan program ini terkendala oleh keterbatasan suku cadang akibat tidak adanya dealer resmi dan lamanya proses pengadaan, yang mengakibatkan 4% keterlambatan perbaikan mobil tangki. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan pembangunan hub atau gudang suku cadang di lima lokasi tersebut, dengan tujuan mengurangi biaya dan waktu transportasi serta menekan keterlambatan perbaikan. Metode yang digunakan adalah Green Field Analysis (GFA) dengan perangkat lunak AnyLogistix dan Center of Gravity (CoG) untuk menentukan lokasi optimal gudang. Hasil GFA menunjukkan koordinat (-8.8527219759, 121.6625537826) di Tetandara, Kabupaten Ende, sementara CoG menghasilkan koordinat (-8.59346303874142, 121.010483387574) di Denatana, Kabupaten Ngada. Analisis biaya menunjukkan pengiriman dengan kondisi eksisting saat ini, yaitu langsung dari Jakarta ke lima lokasi di NTT membutuhkan biaya Rp44.475.500, sementara melalui hub di Kabupaten Ende dapat menghemat hingga 57,80% dengan biaya Rp18.766.000. Sedangkan alternatif hub di Kabupaten Ngada menawarkan penghematan 20,20% dengan biaya Rp35.491.000.