| dc.description.abstract | Salah satu UMKM di bidang pengolahan makanan yang telah memperoleh sertifikasi halal adalah "Usaha Kerupuk Kulit UD XYZ" yang berlokasi di Tangerang Selatan. Sejak didirikan, unit usaha ini telah menjalani proses sertifikasi Sistem Jaminan Halal (SJH). Hasil observasi dari wawancara, ditemukan bahwa dalam pelaksanaan Sistem Jaminan Halal di usaha tersebut, terdapat beberapa tahapan yang tidak memenuhi kriteria dalam audit internal. Oleh karena itu, diperlukan sistem monitoring yang efektif untuk mengevaluasi kinerja rantai pasok halal yang dilakukan oleh pabrik usaha kerupuk kulit UD XYZ. Namun kondisi dari pabrik usaha kerupuk kulit UD XYZ saat ini belum memiliki KPI, sehingga belum dapat dilakukan pengukuran kinerja rantai pasok halal yang dijalankan. Pada penelitian ini, indikator kinerja UMKM disusun menggunakan model SCOR dengan tiga tingkatan identifikasi dan pemetaan yang terdiri dari proses utama, atribut kinerja, indikator kinerja atau Key Performance Indicator (KPI). Berdasarkan dari studi literatur dan ketentuan permohonan halal LPPOM MUI didapatkan 12 KPI yang berhasil diidentifikasi. Hasil validasi didapatkan 11 KPI yang dinilai valid. Dari 11 KPI tersebut, hanya satu yang menunjukkan kinerja memuaskan, sementara yang lainnya dinilai kurang memuaskan. Salah satu indikator tersebut yaitu KPI-10 “Tingkat Kesucian Transportasi”. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja rantai pasok didapatkan hasil kinerja rantai pasok sebesar 73,63 yang dikategorikan sebagai “Marjinal”. Penelitian ini memberikan sejumlah implikasi bagi perusahaan, terutama dalam hal operasional, reputasi, dan kepercayaan konsumen. langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan konsumen dan mengurangi risiko kontaminasi produk. | en_US |
