dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunikasi politik K-Popers dalam mendukung pasangan calon Anies-Muhaimin pada Pemilihan Presiden 2024. Penelitian ini menggunakan teori kampanye politik untuk memahami bagaimana komunikasi yang dibangun mampu memengaruhi sikap dan perilaku audiens. Metode kualitatif deskriptif digunakan dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap lima informan yang merupakan anggota aktif komunitas K-Popers. Strategi komunikasi yang diterapkan mencakup tujuh kategori utama, yaitu membentuk fondasi, melakukan analisis situasi, menentukan target audiens, menetapkan objektif komunikasi, pengembangan pesan dan pembingkaian isu, pemilihan media dan strategi persebarannya, serta evaluasi. Dalam praktiknya, K-Popers memadukan seperti penggunaan
simbol K-Pop, photocard, dan konten visual kreatif. Media sosial menjadi saluran utama dalam menyebarkan pesan, diiringi dengan pengorganisasian acara offline yang menyerupai fan meeting atau proyek booth sesuai ciri khas budaya K-Pop.
Dengan memanfaatkan budaya K-Pop, mereka berhasil membangun komunikasi yang relevan, menarik, dan persuasif, menjadikan strategi ini sangat efektif dalam menarik perhatian dan meningkatkan keterlibatan audiens. Penelitian ini menunjukkan bahwa budaya K-Pop dapat menjadi instrumen yang kuat dalam komunikasi politik, menciptakan pendekatan
yang lebih dekat dengan masyarakat, khususnya generasi muda. | en_US |