OPTIMASI SISTEM PENUGASAN KORBAN BENCANA KE FASILITAS PENGUNGSIAN BERDASARKAN JALUR TERPENDEK MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA (STUDI KASUS: BANJIR JANUARI 2020 DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR)
Abstract
Kota Administrasi Jakarta Timur merupakan kota dengan potensi bahaya banjir tertinggi di antara wilayah lainnya di Provinsi DKI Jakarta. Pada kejadian banjir periode Januari 2020 di wilayah tersebut, terjadi kekacauan di area titik bencana, titik kumpul, dan titik fasilitas pengungsian sehingga proses penyelamatan dan evakuasi memakan waktu hingga 18 jam dan menewaskan 47.61% korban dari total korban jiwa. Hal ini disebabkan oleh perencanaan evakuasi yang kurang optimal, manajemen bencana yang kurang memaksimalkan fungsi perencanaan spasial dan algoritma pencarian jalur terpendek. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan jalur terpendek dengan model Shortest Path Problem with Time Windows (SPPTW) berdasarkan Algoritma Dijkstra, mengoptimalkan sistem penugasan korban khususnya kelompok rentan dengan urutan prioritas setiap subkelompok rentan yang diurutkan berdasarkan kecepatan berjalan. Menggunakan tools Closest Facility ArcGIS 10.8, semua permasalahan tersebut dapat tercakup dan diselesaikan. Penelitian ini mengembangkan 36 skenario dengan variasi kecepatan berjalan yang dipengaruhi oleh ketinggian genangan air dan batas waktu evakuasi. Melalui hasil penelitian didapatkan bahwa skenario terbaik untuk batas waktu toleransi (4 jam) adalah skenario 1-18 dan skenario 22-24 untuk batas waktu ideal (1 jam), karena mampu mencapai tingkat keselamatan korban hingga 100%.