dc.description.abstract | Industri maritim memainkan peran penting dalam transisi energi global, termasuk di PT Pertamina International Shipping (PIS), yang menghadapi tantangan dalam mengurangi emisi karbon untuk memenuhi target dekarbonisasi yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi, membobot, dan memeringkat bahan bakar rendah karbon yang paling optimal bagi operasional kapal. Dengan menggunakan metode Multi-Criteria Decision Making (MCDM) berbasis Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), penelitian ini mengevaluasi empat kriteria utama yang mencakup aspek teknis, teknologi, ekonomi, dan lingkungan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kriteria lingkungan memiliki bobot tertinggi (0,313), menegaskan pentingnya aspek keberlanjutan dalam pengambilan keputusan. Kriteria ekonomi berada di posisi kedua (0,306), diikuti oleh aspek teknis (0,216), dan teknologi (0,165). Dari hasil pembobotan alternatif, LNG memiliki nilai preferensi tertinggi (0,551), menunjukkan keunggulan dalam pengurangan emisi karbon. Biofuel berada di peringkat kedua dengan nilai preferensi 0,439, sementara LPG menempati posisi ketiga dengan nilai 0,210. Rekomendasi penelitian ini adalah memprioritaskan LNG sebagai bahan bakar rendah karbon utama, diikuti oleh eksplorasi lebih lanjut terhadap potensi biofuel dan LPG sebagai alternatif cadangan. Pendekatan ini memberikan kontribusi strategis bagi PIS dalam mendukung transisi energi yang lebih berkelanjutan dan sejalan dengan regulasi IMO. | en_US |