Show simple item record

dc.contributor.authorAsykari, Syahruddin El
dc.date.accessioned2025-02-14T04:44:38Z
dc.date.available2025-02-14T04:44:38Z
dc.date.issued2025-02-14
dc.identifier.urihttps://library.universitaspertamina.ac.id//xmlui/handle/123456789/13601
dc.description.abstractDepo kontainer sebagai fasilitas penyimpanan kontainer dan penyedia layanan perawatan kontainer memiliki peran krusial dalam mendukung kelancaran operasional serta menjadi komponen kunci dalam rantai pasokan logistik. Selain itu, depo kontainer juga menguntungkan pihak perusahaan pelayaran dan pemilik barang karena berkontribusi besar terhadap kelancaran arus barang dalam aktivitas ekspor dan impor. PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di sektor jasa logistik sebagai pengelola depo kontainer. Namun, perusahaan ini dalam memberikan layanan perawatan kontainer mengalami kendala pada operasional perbaikan kontainer yang tidak dapat mencapai target harian perbaikan kontainer. Hal ini berakibat pada KPI complete repair sulit tercapai karena performa harian tidak maksimal yang disebabkan oleh banyaknya beban pekerjaan harian yang menumpuk. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor penghambat serta akar permasalahan setiap faktor pada operasional perbaikan kontainer di depo kontainer PT XYZ. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode AHP sebagai pembobotan faktor untuk mengetahui prioritas faktor penghambat dan metode FTA digunakan untuk visualisasi fault tree sehingga mengetahui akar permasalahan operasional perbaikan kontainer. Hasil yang didapatakan berupa faktor Manusia menjadi faktor dominan prioritas pertama dengan nilai bobot sebesar 0,338. Faktor Infrastruktur menempati prioritas kedua dengan nilai bobot 0,304, kemudian diiringi dengan faktor yang nilai bobotnya relatif rendah tetapi masih berpengaruh yaitu faktor Material dan Sistem Manajemen. Masing-masing memiliki nilai bobot sebesar 0,212 dan 0,146. Ditemukan subfaktor yang menjadi area kritis dengan nilai bobot cukup tinggi seperti subfaktor “Keterbatasan Jumlah Tenaga Kerja” dengan nilai bobot tertinggi 0,193, kemudian subfaktor “Kepadatan Area Penyimpanan Kontainer Damage” dengan nilai bobot 0,14 dan subfaktor “Keterbatasan Area Penyimpanan Kontainer” yang juga memiliki nilai bobot relatif tinggi. Hasil fault tree menunjukkan bahwa “Keterbatasan Area Penyimpanan Kontainer” dipicu oleh lahan sempit atau tata letak tidak efisien (logical gate OR), sedangkan “Kepadatan Area Penyimpanan Kontainer Damage” terjadi akibat kontainer menumpuk dan area terbatas secara bersamaan (logical gate AND). Kondisi ini menghambat operasional depot, terutama proses perbaikan dan pemeliharaan kontainer, sehingga memerlukan perhatian khusus.en_US
dc.subjectAnalytical Hierarchy Process (AHP), Fault Tree Analysis (FTA), Repair Kontainer, Operasional Depot Kontainer, Faktor Penghambat Operasionalen_US
dc.titleAnalisis Faktor Penghambat Tidak Tercapainya Target Operasional Repair Kontainer Menggunakan Metode AHP dan FTA (Studi Kasus: Depo Kontainer PT XYZ)en_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record