ANALISIS PENAMBAHAN GARDU TRAKSI SISIPAN LISTRIK ALIRAN ATAS (LAA) UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN PASOKAN DAYA LISTRIK DALAM TRANSPORTASI KERETA REL LISTRIK (KRL)

Abstract

Analisis Penambahan Gardu Traksi Sisipan Listrik Aliran Atas (LAA) Untuk Meningkatkan Keandalan Pasokan Daya Listrik Dalam Transportasi Kereta Rel Listrik Perkembangan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) di Jakarta, khususnya kereta api yang menunjukan peningkatan signifikan dengan jumlah pengguna mencapai 290 juta pada tahun 2023 naik 35,28% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan pengguna tersebut memerlukan peningkatan operasional seperti penambahan gerbong pada KRL. Akan tetapi, penambahan gerbong pada KRL tentu dapat meningkatkan beban pada sistem kelistrikan yang akan menyebabkan terjadinya drop tegangan. Hal ini seperti yang terjadi pada gardu traksi Cilejit – Tenjo dengan kondisi jarak gardu yang terlalu jauh yaitu 6,6 km. Mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan dengan penambahan gardu sisipan dengan penempatan yang optimal. Pada perancangan ini dilakukan pengujian panambahan gardu traksi sisipan dengan menggunakan software ETAP. Hasil simulasi menunjukkan titik pemasangan gardu traksi sisipan yang didapatkan yaitu 3,5 km dari gardu traksi Cilejit. Percobaan ini juga akan dilakukan dengan 2 skenario yaitu dengan menggunakan dua kapasitas gardu yang berbeda yaitu 3000 kW dan 4000 kW. Dari percobaan yang dilakukan dengan menggunakan gardu traksi dengan kapasitas 3000 kW, pada jalur gardu traksi Cilejit – Sisipan dapat dilewati dengan KRL seri JR 205 SF 12 VVVF dengan menghasilkan tegangan 1385 V dan KRL seri Tokyo Metro 6000 VVVF dapat melintasi dengan mengaktifkan 4 motor traksi jalur tersebut dengan syarat menurunkan kecepatannya. Sedangkan pada jalur gardu traksi Sisipan – Tenjo KRL seri JR 205 SF 12 VVVF dan KRL Tokyo Metro 6000 VVVF dengan mengaktifkan 4 motor traksi dapat melintasi tanpa terjadinya drop tegangan yang melebihi batas toleransi yaitu 10% dari tegangan optimal.